Selama Kuliah di Universitas Teknokrat Mahasiswa PMM Mendapat Banyak Pembelajaran dan Toleransi Keberagaman

Rektor Univetsitas Teknokrat Indonesia HM. Nasrullah Yusuf, Pembina Yayasan Teknokrat Hj. Hernaini dan Wakil Rektor Mahathir Muhammad foto bersama mahasiswa PMM. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Sebanyak 103 mahasiswa dari 59 kampus se-Indonesia mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), sudah menyelesaikan masa pertukaran selama satu semester di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI).

Mereka telah melakukan acara pelepasan mahasiswa pertukaran mahasiswa merdeka, yang dihadiri Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE, MBA, Pembina Yayasan Hj. Hernaini, SS, MPd, Wakil Rektor Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, dan sivitas akademika UTI, Selasa (32/1/2023), malam.

Salah seorang mahasiswa peserta PMM, Arya Dwi Nur Cahyo asal IKIP Budi Utomo Malang mewakili seluruh mahasiswa inbound Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada UTI yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu selama satu semester.

Banyak hal baru yang didapatkan disini terutama dalam kultur budaya, pembelajaran, dan pola pikir mengenai toleransi antar keberagaman yang diperoleh. “Kami datang kesini dengan perbedaan suku, budaya, maupun agama. Tapi dengan perbedaan tersebut kami dapat saling memahami dan melengkapi. Seperti halnya semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda beda tapi tetap satu jua,” ujar Arya.

Arya Dwi Nur Cahyo.

Kepada teman-temannya Arya menyampaikan, sebentar lagi kebersamaan kita di Universitas Teknokrat Indonesia akan selesai. Tidak ada lagi suka duka kegiatan modul nusantara, suka duka antara sesama kelompok modul nusantara. “Cinlok antar sesama mahasiswa PMM dan lain-lain, menurut saya itu sudah hukum alam dimana setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Namun salah satu seniman ternama Pidi Baiq penah berkata, Jangan bersedih Ketika kita berpisah, tapi bersenanglah bahwa kita pernah ada,” Arya.

Mahasiswa yang berasal dari 59 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sebanyak 11 provinsi luar pulau Sumatera, seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua ini unjuk kebolehan dalam drama musikal, band, tari pesona nusantara dan lainnya.

Drama yang dimainkan dalam bahasa Inggris ini mengangkat tema tentang perjuangan Radin Inten menarik penoton yang hadir dalam acara bertajuk “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.