Seminar Merajut Nusantara, Lodewijk : Transformasi Digital Harus Punya Nilai Tambah Bagi Masyarakat

Bandarlampung, Warta9.com – Sebanyak 202 sahabat Lodewijk di delapan kabupaten/kota di Lampung mengikuti Webinar Merajut Nusantara Transformasi Digital Progresif di Berbagai Sektor’ Sosialisasi Pemanfaatan Infrastruktur TIK, Senin (29/3/2021).

Webinar yang digelar Komisi I DPR RI bekeerjasama dengan Kementerian Kominfo, menghadirkan tiga narasumber yaitu; Lodewijk F Paulus,.anggota Komisi I DPR RI, Drs Ismail Cawidu Tenaga Ahli Dirjen IKP Kominfo dan Hj. Ririn Kuswantari, S.Sos, MH, Wakil Ketua DPRD Lampung, dengan moderator Eka Pratama.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Lodewijk F. Paulus, menyampaikan bagaimana seorang bisa mempunyai nilai tambah dengan memanfaatkan teknologi bagi masyarakat. “Jadi ibu-ibu yang saat ini aktif di Medsos hendaknya bisa memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat,” ujar Lodewijk.

Anggota DPR RI dari dapil Lampung I ini mengatakan, transformasi digital ada suatu proses perubahan ke masa depan yang didasari pada pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara signifikan. Karena itu, kata Lodewijk transformasi digital harus ada nilai tambah bagi perusahaan dan korporasi termasuk nilai tambah bagi masyarakat.

Mantan Danjen Kopasus ini mengatakan, bahwa perkembangan TIK di Indonesia sangat pesat. Dan Indonesia menempati ranking tinggi di dunia. Pesatnya perubahan TI ini merubah cara orang beraktivitas, berkomunikasi dan bertransaksi. Beragam aplikasi yang menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan terjadinya layanan yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. Produk-produk berbasis teknologi digital seperti e-money, digital wollel, internet banking dan lain-lainnya ditawarkan oleh kompetitor bisnis. Sementara itu, generasi milenial menginginkan transaksi dilakukan dengan berbasis elektronik.

Mengingat cepatnya transformasi digital di Indonesia, maka perlu adanya percepatan pertumbuhan SDM Talenta Digital Nasional yang memiliki Future Skills Set, sehingga terciptanya berbagai inovasi dalam negeri.

Dalam webinar Sahabat Lodewijk sejumlah peserta mempertanyakan berbagai hal dampak kemajuan TI.

Seperti dikatakan Rahmawati dari Pringsewu, bagaimana cara mengatasai sibercrime dan berita hoax dalam mengatasi dampak negatif TI. Sedangkan Komariati dari Metro, mempertanyakan kiat-kiat ibu-ibu yang baru melek Teknologi Informasi.

Menanggapi pertanyaan peserta webinar,
Lodewijk mengatakan, tugas kepolisian jelas melakukan tindakan hukum kepada pengguna teknologi informasi. Karena itu, pengguna medsos harus bijak dalam menggunakan Medsos.

Sementara itu, Ismail Cawidu dari Kominfo mengatakan, Kementerian Kominfo melakukan sosialisasi cara bijak dalam penggunaan Medsos. Ia mengatakan, ciri-ciri berita hoax, tidak ada sumber beritanya, judul memprovokasi, mengancam. Tidak semua konten harus dipublis.

Sedangkan Ririn Kuswantari mengatakan, pemerintah berperan dalam melakukan sosialisasi penggunaan medsos yang bijak. Bahwa pengguna internet banyak kalangan milenial. Peran orang tuan sangat berperan dalam memonitor anaknya dalam mengawasi kegiatan anaknya. Anak-anak jangan lama-lama menggunakan medsos, karena akan berdampak negatif. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.