Sosialisasi IPWK di Kelurahan Kupang Raya TBU, Ketua Fraksi Golkar Benny Mansyur Jadi Idola Ibu-ibu

 

Anggota DPRD Bandarlampung Benny HN Mansyur tampak akrab dengan nenek dalam acara IPWK. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi I DPRD Kota Bandarlampung H. Benny HN Mansyur, SH, melaksanakan sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Kupang Raya Telukbetung Utara (TBU) Bandarlampung, Minggu (14/11/2023).

Benny yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bandarlampung ini menjadi idola ibu-ibu. Seorang nenek tampak nempel dengan Benny layaknya seorang artis ketemu penggemarnya.

Dalam kesempatan ini, Benny mengatakan, bahwa kegiatan ini bukan kegiatan politik. Tapi, sosialisasi IPWK ini merupakan tugas sebagai anggota DPRD Bandarlampung.

Sebagai anggota DPRD Bandarlampung Dapil 1, Benny melihat kegiatan masyarakat di Kelurahan Kupang Raya sangat baik.

“Saya ingin lihat apakah baik kehidupan masyarakatnya baik, ternyata baik. Bapak ibunya yang hadir di sini baik, kemudian kegiatannya baik saya lihat tadi kan dari masuk itu dari mulai awal masuk sampai sini. Saya lihat walau berbeda-beda pilihannya, tapi tetap rukun. Jadi saya lihat masyarakan Kupang Raya hidup rukun dan damai,” ujar Benny.

Benny senang bisa bersilaturrahmi dengan warga dan merupakan bagian dari warga di Kelurahan Kupang Raya.

Karena itu, Benny sangat senang bertemu warga Kupang Raya telah hadir dalam acara sosialisasi IPWK yang merupakan agenda DPRD Bandarlampung.

Benny juga Ketua Fraksi Partai Golkar ini menghimbau warga tetap menjaga persatuan dan kebersamaan walaupun beda pilihan. Terlebih pada tahu 2024 lanjut Benny, merupakan tahun politik, makanya kita harus tetap menjaga persatuan. “Tidak perlu gontok-gontokan, berselisih gara-gara beda pilihan. Kita harus tetap rukun,” ujar Benny.

Dalam kegiatan sosialisasi IPWK di Kelurahan Kupang Raya, Benny menghadirkan dua nara sumber seorang akademisi juga advokat Gindha Ansori Wayka, SH, MH, dan Advokat Syechud Ismail, SH.

Nara sumber Gindha Ansori Wayka, mengajak masyarakat agar mengingatkan anak-anak dan generasi muda mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.

Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan. Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.

Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila.

Karena itu, sebagai masyarakat kita harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman. Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia. Apalagi menghadapi Pemilu sangat perlu memegang nilai-nilai Pancasila agar persatuan tetap terjaga walau beda pilihan.

Sedangkan Nara sumber lain Syechud Ismail menyoroti pentingnya masyarakat melakukan bela negara dan berwawasan kebangsaan. Dalam bela negara cakupannya sangat luas.

Menurut Syechud, seorang ibu merupakan orang yang paling adil. Bagaimana dia bersikap bijak terhadap anaknya-anaknya sehingga bisa menjadi tauladan. Syechud juga memberi pemahaman tentang hukum kepada masyarakat. Ia menilai bahwa hukum menjadi obat, karena itu masyarakat harus tahu. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.