Universitas Teknokrat Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di SMK Bina Latih Karya

Dosen Universitas Teknokrat Indonesia sedang memberikan materi pelatihan. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.comUniversitas Teknokrat Indonesia PTS Terbaik ASEAN kembali melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Binaan. Kali ini PkM Binaan Sekolah diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Latih Karya Sukarame Bandarlampung.

Bangunan atau gedung sekolah menjadi bagian yang tidak lepas dari kegiatan rutin sekolah. Berlokasi di Jl. Sentot Ali Basya No. 14 Way Dadi, Sukarame, Bandarlampung dengan zonasi percepatan tanah maksimum berada pada skala yang memiliki resiko terjadinya gempa bumi, gedung sekolah SMK Bina Latih Karya menjadi bangunan yang beresiko terdampak gempa seperti bangunan runtuh.

Selain lokasi yang beresiko terdampak bencana gempa bumi, lingkungan sekolah yang berada di kawasan padat penduduk juga menjadikan SMK Bina Latih Karya beresiko terkena bencana kebakaran. Resiko yang ditimbulkan semakin tinggi mengingat bangunan sekolah yang merupakan bangunan bertingkat.

Kegiatan evakuasi pada gedung bertingkat menjadi lebih sulit dilakukan dikarenakan banyak orang secara simultan akan berlari menuju pintu keluar secara bersama, saling berdesakan dan mendorong untuk menyelamatkan diri dan keluar dari gedung secepat mungkin dengan menghindari rintangan yang terjadi. Proses evakuasi menjadi berbahaya jika korban tidak memiliki pemahaman dasar keselamatan pada saat terjadi bencana. Hal tersebut justru dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa yang seharusnya bisa dicegah jika kita memiliki kemampuan dasar dalam evakuasi.

Untuk itu, Tim PkM Binaan Sekolah Universitas Teknokrat Indonesia memberikan pelatihan dan simulasi mitigasi bencana serta pemasangan jalur evakuasi untuk mengurangi resiko bencana kebakaran dan gempa bumi bagi SMK Bina Latih Karya.

Tim tersebut terdiri dari empat dosen Universitas Teknokrat Indonesia yaitu Ajeng Savitri Puspaningrum, M.Kom, Dian Pratiwi, MT., Erliyan Redi Susanto, M.Kom dan S.Samsugi, S.Kom., M.Eng. serta empat mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Teknokrat Indonesia.

Pelatihan ini sangat diperlukan mengingat gedung tersebut berada di kawasan padat penduduk dan civitas akademika SMK Bina Latih Karya yang belum pernah melakukan kegiatan serupa. Selain itu Pemerintah kota Bandarlampung juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 06 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran. Pada Perda tersebut disampaikan bahwa Setiap pemilik, pengguna dan/atau badan pengelola bangunan gedung dan lingkungan gedung yang mempunyai potensi bahaya kebakaran wajib berperan aktif dalam mencegah kebakaran.

Melalui kegiatan PkM Binaan Sekolah, tim dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indoneisa melakukan pelatihan dan simulasi mitigasi bencana serta pemasangan jalur evakuasi. Kegiatan ini diikuti civitas akademika SMK Bina Latih Karya baik siswa, guru maupun staf akademik sekolah tersebut.

Kepala SMK Bina Latih Karya, Riyanto, S.Pd., MM, menyambut baik kegiatan tersebut saat membuka kegiatan pelatihan mitigasi bencana. Kepala Sekolah menyampaikan bahwa kegiatan tersebut akan sangat membantu sekolah dalam mengurangi resiko timbulnya korban ketika terjadi bencana. Kepala Sekolah juga mengucapkan terimakasih atas kegiatan PKM tersebut dan berharap kegiatan yang serupa tetap rutin dilakukan untuk membantu meningkatkan mutu sekolah.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mengatakan, sekolah binaan adalah salah satu program unggulan Universitas Teknokrat Indonesia PTS Terbaik ASEAN dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Dengan pengabdian ini, dosen dan mahasiswa dapat berbuat konkrit untuk lingkungan dan masyarakat. Khususnya memberikan pendampingan dan pelatihan pengetahuan terkait penerapan dan kegiatan pelatihan mitigasi bencana alam. (W9-jam).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.