Diserang Virus Pestalotiopsis Produksi Karet PTPN VII Anjlok, Komisaris Utama Minta Lakukan Efisiensi

Komisaris Utama Nurhidayat melakukan kunjungan kerja ke Unit Usaha PTPN VII di Ketahun Bengkulu. (foto : ist)

Bengkulu, Warta9.com – Komisaris Utama (Komut) PTPN VII Nurhidayat meminta kepada jajaran Direksi PTPN VII mengatasi persoalan produksi karet.

Nurhidayat juga minta kepada manajemen PTPN VII untuk memaksimalkan ketuntasan sadap karet dan menekan biaya pokok produksi serta melakukan efisiensi dalam pengelolaan perusahaan.

Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan di PTPN VII Unit Usaha Ketahun Bengkulu dan Unit Padangpelawi Bengkulu, Rabu (2/2/2022).

Kunjungan Komisaris Utama didampingi Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardy dan SEV Operation II Diky Tjahyono. Beberapa anggota Audit Komisaris juga mengunjungi Unit Talopino dan Pagar Alam Sumatera Selatan.

Nurhidayat menilai masih ada peluang untuk menaikkan produksi karet meski virus belum berakhir. Ia minta manajemen memaksimalkan ketuntasan sadap dan menekan biaya pokok produksi terutama karet.

Sementara itu Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardy optimistis virus segera bisa diatasi. Ia menyebut penyebab tanaman karet terserang virus disinyalir karena tanaman tersebut sempat mengalami malnutrisi. Indikatornya, ketika tanaman dipupuk dengan cukup serangan terlihat mereda.

Diakui manager PTPN VII Unit Ketahun Bengkulu Hendra Putra, bisnis Agro di PTPN VII komoditas karet tebu (gula putih) dan teh masih menjadi PR bagi manajemen PTPN VII. Masalah utama komoditas karet yang luasnya nomor 2 setelah sawit di PTPN VII disebabkan serangan virus pestalotiopsis. Virus yang menyerang tanaman karet lewat udara dan mengakibatkan gugur daun muda ini membuat produksi getah turun drastis.

“Terus terang harus kami akui kinerja karet kami jauh dari proyeksi. Virus Pestalotiopsis menjadi penyebab utama. Tapi masalah ini kemudian merembet ke masalah teknis lain sehingga harga sawit yang naik orang pada pindah kerja ke sawit. Akibatnya kami kekurangan penyadap,” kata Hendra Putra di depan Dewan Komisaris dan Direksi PTPN VII di Padangpelawi.

Keluhan turunnya produksi karet juga disampaikan Sutanto manager PTPN VII unit Padangpelawi. Dua Unit tersebut mengelola tanaman dan pabrik karet. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.