850 Ekor Burung Colibri Tanpa Dokumen Diamankan Balai Karantina Pertanian

Bandarlampung, Warta9.com – Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Bandarlampung bersama dengan LSM FLIGHT protecting Indonesia’s Birds mengamankan satwa jenis burung Colibri 850 ekor berserta cucak ijo mini dan burung Kepodang kuning tanpa dokumen yang sah saat akan menyeberangi pelabuhan Bakau Heni tujuan Bandung Jawa Barat, hal ini dikatakan Kepala Balai Pertanian Muh. Jumadh, di Kantornya di Jalan Sukarno-Hatta, Way Laga, Panjang Bandar Lampung, Selasa (18/6/2019).

Berserta Hefrizon Zawahiri, Kepala seksi Konservasi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu, Muh. Jumadh mengatakan, pengamanan ratusan ekor burung tanpa izin resmi itu dilakukan pada 17 Juni 2019, saat itu tim penindakan balai karantina pertanian kelas 1 Bandar Lampung melakukan operasi kepatuhan di pintu masuk pelabuhan penyeberangan Bakau Heni Lampung Selatan.

Sekitar pukul 00.30 Wib kata Muh. Jumadh, pihaknya memberhentikan bus Lorena dengan nomor polisi B 7266 NP setelah diperiksa ditemukan 850 ekor Colibri yang yang disimpan didalam 17 keranjang plastik dalam kondisi siap jual, selain itu ada jenis burung lainya yakni cucak ijo mini dan burung Kapodang, setelah dimintai keterangan terhadap sopir bus paket tersebut dibawa dari Riau tujuan Bandung Jawabarat.

“Yang masih kita cari sekarang siapa pemilik ratusan burung tanpa dokumen dengan sengaja mengerim ke pulau Jawa ini,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Bandar Lampung.

Pihak Balai Karantina memiliki alasan melakukan penahanan pertama tidak memiliki dokumen yang dipersyaratkan dari daerah asal (sertifikat kesehatan dari balai karantina dan SATSDN), tidak melaporkan pada petugas balai karantina pertanian, dengan begitu petugas balai menerbitkan berita acara penahanan/KH-8A Nomor : 2019.1.01103.10.8A.K.000019. untuk selanjutnya diserahkan kepada BKSDA wilayah Bengkulu seksi Konservasi Wilayah III Lampung. (W9-ars)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.