Anggota DPRD Bandarlampung Ali Wardana Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Kelurahan Sidodadi

Anggota DPRD Bandarlampung Ali Wardana melakukan pembinaan Ideologi Pancasila di Penengahan Kedaton. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Ali Wardana, SIP, melakukan sosilisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK), di Jl. Badak Kelurahan Sidodadi Kedaton Bandarlampung, Kamis (4/8/2022).

Dalam sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Ali Wardana menghadirkan dua narasumber yaitu: Ansori, SH, MH, dosen UBL dan Hantini Soraya, S.Mn, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus.

Dalam kesempatan ini, Ali Wardana juga anggota DPRD Bandarlampung dari Partai Golkar mengucapkan terimakasih atas kehadiran warga dalam mengikuti kegiatan PIP-WK di sela-sela kesibukannya.

Ali Wardana mengatakan, selama pandemi Covid-19 kegiatan tatap muka ditiadakan. Sekarang pandemi Covid-19 sudah reda, sehingga anggota DPRD bisa melakukan kegiatan seperti sekarang sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila.

Menurut Ali Wardana, Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sangat penting dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Apalagi saat ini pengaruh teknologi sangat besar sehingga nilai-nilai Pancasila menjadi penting untuk kembali digaungkan ke masyarakat.

Narasumber Ansori yang juga akademisi UBL ini menyampaikan, bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia (Hablu Minallah dan Hablu Minanas).

Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.

Negara Indonesia yang terdiri 1000 lebih suku dan 600 lebih bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri rakyat Indonesia.

Karena itu, sebagai masyarakat kita
harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman.

Sementara itu, narasumber lain Hartini Soraya mengupas makna yang terkandung dalam lima sila.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahwa warga negara Indonesia wajib memeluk agama. Saat ini ada enam agama. Semua pemeluk agama bisa menjalankan agama masing-mading. Dalam hidup bermasyarakat harus ada tenggang rasa, saling menghormati antara pemeluk agama. Jadi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Di sila ini mengajarkan kita saling bahu-membahu dan bergotong royong.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini bertujuan agar semua orang bisa hidup nyaman. Dengan gambar pohon Beringin yang teduh dan kokoh, masyarakat yang berteduh di pohon beringin merasa nyama. Masyarakat bisa hidup damai di Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dalam sila ini, mengandung makna bahwa mencerminkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong. Dalam musyawarah, masyarakat diajak ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan sesuai kedudukan masing-masing.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan simbul padi kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang. Tercukupinya sandang dan pangan merupakan syarat utama mencapai kemakmuran.

Dalam pembinaan Ideologi Pancasila, anggota DPRD Bandarlampung, Ali Wardana memberi doorprize kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan narasumber. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.