Anggota DPRD Bandarlampung Benny HN Mansyur Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Kampung Parendoan Batu Putuk

Anggota DPRD Bandarlampung Benny HN Masyur melakukan sosialisasi PIP WK. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi I DPRD Kota Bandarlampung H. Benny HN Mansyur, SH, melakukan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK), di Kampung Parendoan I Kelurahan Batu Putuk Telukbetung Barat, Kamis (4/8/2022).

Benny anggota DPRD Bandarlampung Dapil 1 dari Partai Golkar ini mengatakan, selaku anggota DPRD yang merupakan wakil dari Bapak Ibu merasa senang dapat kembali bertatap muka dengan masyarakat. Tapi, kali ini kegiatan Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan ini merupakan perintah dari Undang-undang.

“Kebetulan hari ini di Kelurahan Batu Putuk. Berikutnya bergantian ke tempat lain. Dapil 1 Bandarlampung meliputi 4 Kecamatan Telukbetung Barat, Telukbetung Utara, Telukbetung Timur dan Teluk Betung Selatan,” ujar Benny.

Pertemuan di Parindoan Batu Putuk bagi Benny, kembali ke daerahnya sendiri. “Karena saya dulu berjuang di sini bersama Bapak/Ibu sekalian. Di ujung Bandarlampung, saya senang ketimbang di tengah kota,” ujar Benny.

Menurut Benny, Pancasila mulai mengalami degradasi terutama di kalangan anak muda. Tapi, di Parendoan masyarakatnya masih berjiwa gotong-royongnya, guyub dan rukun.

Dalam pembinaan IPWK, Benny HN Mansyur menghadirkan dua narasumber yaitu: Ansori, SH, MH, dosen UBL dan Hantini Soraya, S.Mn, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus. Hadir dala kegiatan ini, Lurah Batu Putuk Samsul Indra dan sejumlah tokoh masyarakat, agama dan pemuda.

Narasumber Ansori, akademisi UBL juga advokat ini menyampaikan, bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia (Hablu Minallah dan Hablu Minanas).

Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.

Negara Indonesia yang terdiri 1000 lebih suku dan 600 lebih bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri rakyat Indonesia.

Ansori juga mengatakan, Pancasila merupakan benteng Bangsa. Karena itu, sebagai masyarakat kita
harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman.

Pada orde Reformasi nilai-nilai Pancasila mulai tergeser. Padahal di dalam Pancasila ada nilai-nilai luhur. Pancasila merupakan sesuatu yang penting bagi Bangsa Indonesia. Karena Pancasila sebagai perekat.

Sementara itu, narasumber Hartini Soraya, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, Bidang Korpolkam, mengupas makna yang terkandung dalam lima sila.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahwa warga negara Indonesia wajib memeluk agama. Semua pemeluk agama bisa menjalankan agama masing-masing.

Dalam hidup bermasyarakat harus ada tenggang rasa, saling menghormati antara pemeluk agama. Jadi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Di sila ini mengajarkan kita saling bahu-membahu dan bergotong royong.

Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini bertujuan agar semua orang bisa hidup nyaman. Dengan gambar pohon Beringin yang teduh dan kokoh, masyarakat yang berteduh di pohon beringin merasa nyama. Masyarakat bisa hidup damai di Indonesia.

Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam sila ini, mengandung makna bahwa mencerminkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong.

Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia dengan simbul padi kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang dan pangan.

Acara sosialisasi PIP – IPWK, lebih hidup saat terjadi dialog dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan narasumber. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.