Anggota DPRD Bandarlampung Indrawan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Srengsem Panjang

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung Ir. Indrawan melakukan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK), di RT 01 Kampung Sukadamai Kelurahan Srengsem Kecamatan Panjang, Selasa (2/8/2022).

Indrawan, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandarlampung merasa senang bertemu masyarakat Srengsem. Selama ini kata Indrawan, ia sering bertatap muka dengan masyarakat di Dapil V Bandarlampung. Tapi, pertemuan kali ini dalam acara Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Dalam sosialisasi IPWK, Indrawan mengucapkan masyarakat sudah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara IPWK. Pembinaan Ideologi Pancasila sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam pembinaan IPWK, Indrawan menghadirkan dua narasumber yaitu: Ansori, SH, MH dan Hantini Soraya, S.Mn.

Dalam paparannya, Ansori yang juga akademisi UBL ini menyampaikan, bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu Nilai Hablu Minallah dan Hablu Minanas.

Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.

Negara Indonesia yang terdiri 1000 lebih suku dan 600 lebih bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri rakyat Indonesia.

Ansori juga mengatakan, Pancasila merupakan benteng Bangsa. Dimana pada tahun 1965 disaat Bangsa Indonesia sedang digoyang oleh gerakan komunis, tidak runtuh dan tetap kokok.

Karena itu, sebagai masyarakat kita
harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman.

Sementara itu, narasumber Hartini Soraya, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, Bidang Korpolkam, mengupas makna yang terkandung dalam lima sila.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahwa warga negara Indonesia wajib memeluk agama. Saat ini ada enam agama. Semua pemeluk agama bisa menjalankan agama masing-mading. Dalam hidup bermasyarakat harus ada tenggang rasa, saling menghormati antara pemeluk agama. Jadi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Di sila ini mengajarkan kita saling bahu-membahu dan bergotong- royong.

Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini bertujuan agar semua orang bisa hidup nyaman. Dengan gambar pohon Beringin yang teduh dan kokoh, masyarakat yang berteduh di pohon beringin merasa nyama. Masyarakat bisa hidup damai di Indonesia.

Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dalam sila ini, mengandung makna bahwa mencerminkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong. Dalam musyawarah, masyarakat diajak ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan sesuai kedudukan masing-masing.

Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan simbul padi kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang. Tercukupinya sandang dan pangan merupakan syarat utama mencapai kemakmuran.

Dalam pembinaan Ideologi Pancasila, anggota DPRD Bandarlampung Indrawan memberi hadiah bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan narasumber terkait Pancasila. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.