Covid -19 Belum Selesai, Adaptasi Kebiasaan Baru Harus Di Terapkan

Tegal, Warta9.com – Sekertaris Daerah Kabupaten Tegal, dr. Widodo Joko Mulyono menyatakan, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru termasuk dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Semua pihak harus tetap menjaga keseimbangan antara produktivitas dengan sehat dan aman.

“Saya tegaskan covid-19 belum selesai. Penerapan adaptasi kebiasaan baru harus benar benar dilakukan oleh semua pihak,” tegas Sekda Widodo Joko Mulyono pada Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kamis 16 Juli 2020 .

Konferensi pers yang di moderatori Kepala Dinas Kominfo Dessy Arifianto  juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H. Akhmad Wasy’ari dan Kepala Dinas Kesehatan dr.Hendadi Setiaji.

Acara yang berlangsung di posko gugus tugas itu disiarkan secara live oleh Radio Slawi FM dan kanal youtobe/pemkab.tegal.

Lebih lanjut Sekda berharap masyarakat ikut mendukung agar permasalahan cepat segera selesai. Baik dari sisi pencegahan dan penularan covid-19 maupun bagaimana agar tetap efektif, produktif, sehat dan aman.

Dikatakan, proses pembelajaran di sekolah  pada saat ini masih sebagai simulasi sampai bulan September nanti sambil menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Saat ini masih masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru .

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Akhmad Wasy’ari menjelaskan, proses kegiatan belajar mengajar mulai tingkat TK/ PAUD, SD dan SMP khususnya peserta didik baru sudah berjalan mulai minggu ini. Dengan beberapa catatan yaitu tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

Untuk peserta didik baru selama satu minggu disamping untuk pemenuhan administrasi juga untuk memenuhi proses pelaksanaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).

“Proses pembelajaran untuk kelas rendah hanya berlangsung mulai dari jam 7 sampai jam 9, sedangkan untuk kelas tinggi yaitu kelas 4, 5, 6 dan SMP mulai dari jam 7 sampai 10. Langsung pulang. Praktis tidak ada waktu istirahat peserta didik. Karena kita juga menghindari terjadinya pelanggaran phisycal distancing,” urainya.

Skenario pembelajaran mulai dari pra- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), meliputi bagaimana lingkungan sekolah tetap bersih sesuai dengan protokol kesehatan. Selama KBM tempat duduk harus ada jarak antar siswa.

Guru tidak boleh meninggalkan kelas selama anak ada di ruang kelas. Pasca KBM siswa diminta untuk langsung pulang kerumah. Kemudian lingkungan sekolah disemprot kembali dengan disinfektan.

Akhmad Wasy’ari menegaskan SOP yang di diterapkan  mulai dari mempersiapkan lingkungan sekolah dan ruang kelas yang aman dan sehat, serta surat ijin orang tua untuk memastikan siswa diperbolehkan mengikuti proses KBM, lalu menerapkan Germas (Gerakan Masyarakat Sehat).

Pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan untuk memberikan arahan bagaimana menjalankan pola pembelajaran daring di masa off nanti, karena murid baru hanya masuk sekolah selama satu minggu setelah itu pembelajaran dilakukan via daring. (W9-Sho)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.