Dirut Bank Lampung : Antisipasi Skimming Ganti Kartu ATM

Presley Hutabarat, Dirut Bank Lampung

Bandarlampung, Warta9.comDirektur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat, mengatakan, untuk mengantisipasi adanya korban skimming, Bank Lampung meminta agar para nasabahnya untuk mengganti kartu ATM yang sudah dipasang chip. Hingga kini sudah ada 48 nasabah yang menjadi korban skimming.

Hal itu disampaikan Presley Hutabarat,
di depan awak media di Hotel Novotel Bandarlampung, Senin (13/6/2022).

Presley mengatakan, bahwa ini sifatnya pencurian data nasabah secara ilegal, dengan merekam transaksi di Bank Lampung.

Sementara itu, Kabag E-Channel Bank Lampung, Dino Pramono mengatakan, kejahatan ini sifatnya pencurian data nasabah secara ilegal, dengan merekam transaksi di Bank Lampung.
“Sehingga nasabah yang masih memiliki kartu ATM Magnetic Stripes untuk segera mengganti di Kantor Bank Lampung terdekat,” jelasnya.

Kemudian sebagai antisipasi penggunaan mesin ATM, dihimbau sebelum menggunakan, untuk mengecek tempat masuk kartu di mesin ATM.

“Saat ini baru 16 nasabah melapor ke kami terkait kejahatan skimming ini. 11 diantaranya sudah selesai ditangani. Seluruh uang yang hilang dikembalikan, sisanya masih dalam tahap pengecekan, apakah benar kejahatan skimming atau bukan,” ujar Dino. “Untuk jumlah nominalnya belum kita sampaikan, karena sampai saat ini masih tahap penghitungan,” jelasnya lagi.

Ia mengimbau kepada para nasabah Bank Lampung untuk mengantisipasi kejahatan skimming dengan mengganti kartu ATM Magnetic Stripes dengan ATM Chip.

“Kemudian secara berkala mengganti PIN ATM. Kalau bisa, setiap dua sampai tiga kali transaksi, ganti PIN ATM,” tambahnya.

Selanjutnya, menindaklanjuti kejahatan skimming yang menyerang nasabah, salah satunya dengan mengganti kerugian para nasabah yang menjadi korban skimming dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.