Dosen dan Mahasiswa Universitas Teknokrat Beri Workshop Metaverse Siswa SMK Muhammadiyah Lamtim

Dosen UTI menyampaikan materi pada workshop Metaverse for Education di SMK Muhamadiyah Sekampung. (foto : ist)

Pringsewu, Warta9.com – Dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) memberikan workshop dengan tema Metaverse for Education di SMK Muhamadiyah Sekampung Lampung Timur, pada 23 November 2022.

Kegiatan ini bermaksud mengenalkan teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya para guru. Sehingga sekolah dan dewan guru dapat mengaplikasikannya pada proses belajar mengajar di kelas.

Pada kegiatan ini, tim dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia mengunjungi SMK Muhamadiyah Sekampung, Lampung Timur. Adapun tim dosen yang bertugas adalah Auliya Rahman Isnain, S.Kom, M.Cs, Qadhli Jafar Adrian, Bmm., M.I.T., dan tim mahasiswa yaitu Rido Febryansyah, Ady Chandra, Rafli Indra dan Anissa Anggraini. Selain itu, sebanyak 30 guru berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Adapun Metaverse merupakan dunia komunitas virtual yang didalamnya orang-orang dapat bertemu, berkomunikasi, bekerja, dan melakukan kegiatan lainnya. Saat ini, beberapa negara tengah mengembangkan kota metaverse bahkan Indonesia pun tengah merancang ibu kota negara metaverse. Hal ini memungkinkan orang-orang tanpa menempuh perjalanan darat, air, atau udara dapat berada di kota metaverse ini, sehingga dapat mengurus hala-hal yang berkaitan dengan administrasi negara.

Perkembangan teknologi inilah yang dikembangkan oleh UTI untuk dapat dimanfaatkan dalam Pendidikan, mengingat saat ini para pelajar lebih tertarik untuk belajar melalui media video audio dan melalui telepon genggam.

Wakil Rektor UTI, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mengapresiasi kegiatan ini. UTI akan terus mengembangkan pengaplikasian teknologi untuk Pendidikan, hal ini sebagai bentuk kontribusi kampus terhadap perkembangan Pendidikan di Indonesia.

Kegiatan ini juga merupakan aksi nyata Gerakan Mengajar berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Gerakan ini dimaksudkan untuk membantu sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan digitalisasi pembelajaran. Dengan adanya sinergitas pemerintah, perguruan tinggi dan sekolah ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.