Dua Dosen STMIK Pringsewu Masuk 500 Peneliti Terbaik Indonesia Berdasarkan SINTA

Pringsewu, Warta9.com – Dua dosen STMIK Pringsewu patut dibanggakan. Karena dua dosen masuk dalam 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan Science and Technology Index (SINTA) 2020 yang diumumkan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Dua dosen STMIK Pringsewu yang masuk peneliti terbaik yaitu, Muhammad Muslihudin, M.TI peringkat ke-115 dan Satria Abadi, Ph.D peringkat ke-210.

Pendiri Yayasan STMIK Pringsewu Dr. H. Fauzi, SE, MKom, Akt, merasa bangga dua dosen nya menjadi peneliti terbaik Indonesia. Ia mengatakan, pada tahun 2018 STMIK Pringsewu memenangkan 10 Hibah Program Dosen Pemula dari Kemenristekdikti RI.

Ke 10 dosen penerima PDP itu, meliputi bidang ilmu riset Administrasi Pendidikan, bidang ilmu riset Teknik Komputer. “Sementara tujuh dosen lainnya mendapatkan hibah dalam bidang ilmu ilmu riset Sistem Informasi. Menurut Fauzi, dengan banyaknya dosen yang mendapatkan dana hibah Program Dosen Pemula (PDP), mengindikasikan daya kreasi dan inovasi dosen di lingkungan kampus STMIK Pringsewu semakin tinggi.

Diketahui, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengumumkan 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan Science and Technology Index (SINTA) 2020. Bambang menyatakan, pemeringkatan SINTA memiliki cakupan parameter skala besar dari jumlah artikel, banyaknya kualifikasi jurnal, dan aktivitas dalam publikasi nasional. “Harapannya, ranking ini menggambarkan paling komprehensif dari para peneliti-peneliti di Indonesia,” kata Menristek pada Acara Pertemuan Virtual yang diikuti sekitar 300 partisipan dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta maupun Lembaga Penelitian  yang ada di Indonesia melalui video konferensi aplikasi ZOOM, Kamis, (28/05/2020).

SINTA merupakan satu inovasi sistem informasi ilmu dan teknologi yang dikembangkan untuk mengukur kinerja individu, institusi, dan networking dari peneliti atau dosen yang melakukan studi. Program SINTA ini dirancang sejak tahun 2016 dan hingga sekarang disebutkan telah mengelola 194.904 author atau peneliti terverifikasi, 4.607 jurnal, dan 34.677 buku. Selain itu 93.346 artikel, 69.796 conference paper, dan 5.266 book chapter.

Menristek Bambang Brodjonegoro melanjutkan, bahwa sebelumnya sistem ranking atau urutan peneliti atau dosen di Indonesia dilihat dari capaian menurut Google Scholar. SINTA, Menristek menegaskan, hal ini turut menjadikan update ranking peneliti dengan metode yang lebih luas.
Dengan adanya pemeringkatan ini, Menristek berharap, bisa memberikan para peneliti dan dosen motivasi berprestasi dan berkarya lebih baik lagi secara internasional. Sementara untuk institusinya, diharapkan bisa memperbanyak tenaga kependidikan ataupun staf peneliti untuk menghiasi ranking tertinggi.

Sebanyak 74 persen author yang terdaftar merupakan dosen baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. “Ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, pemeringkatan peneliti, institusi, perguruan tinggi, fakultas, profil analisis penulis, subjek, prodi dan jurnal,” katanya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.