Bandarlampung, Warta9.com – Bakal Calon Walikota Bandar Lampung H. Firmansyah Alfian, berencana akan memberikan tambahan modal serta pelatihan kepada 2000 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setiap tahun.
Program tersebut disampaikan Firmansyah ketika bersilaturahmi bersama pengurus Relawan Firman For One (F1) dan masyarakat Langkapura di rumah Pembina Relawan F1 Ariyadi Citra, Jalan Imam Bonjol, nomor 474, Bandarlampung, Selasa (17/12/2019).
Firmansyah juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lampung ini menjelaskan, jika nanti dirinya dipercaya masyarakat untuk memimpin Bandarlampung dirinya akan memberikan modal sebesar Rp20 juta sampai Rp30 juta untuk 2000 UMKM setiap tahunnya. “Saya rasa modal tersebut cukup untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM,” kata Firmansyah.
Selain mendapatkan tambahan modal usaha, nantinya para pelaku UMKM akan dibekali pelatihan mulai dari peningkatan produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Harapannya, dengan penambahan modal dan pelatihan tersebut, nantinya para pelaku UMKM bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian.
Selain itu, Firmansyah juga menginginkan dalam waktu dekat agar terbentuk sebuah perusahaan rintisan (startup) di setiap kelurahan untuk menciptakan poros perekonomian baru masyarakat. Selain itu, Firman juga ingin mengangkat serta memberdayakan pengusaha muda sebagai pendongkrak UMKM.
“Jadi sifatnya bantuan penambahan modal itu nantinya bukan hanya untuk UMKM industri, tapi juga untuk komunitas UMKM. Kita ingin kaum millenial juga bisa merasakan manfaat dari program tersebut untuk meningkatkan usaha mereka,” tegasnya.
Gagasan tersebut, mendapat apresiasi dari Penggagas F1, Novia Yulistin Sanggem. Menurutnya salah satu kriteria sosok pemimpin yang dibutuhkan masyarakat Bandar Lampung saat ini ialah yang peduli dengan perekonomian masyarakat bawah.
“Secara pribadi saya sangat mendukung program penambahan modal untuk pelaku usaha UMKM yang disampaikan Pak Firman. Semoga jika nanti diamanahkan masyarakat untuk memimpin Bandar Lampung program tersebut langsung bisa dirasakan para industri dan komunitas UMKM,” ujar wanita yang juga Ketua Gamolan Institute Lampung. (W9-jam)
