Bandarlampung, Warta9.com – Gagal dalam Pilkada Gubernur 27 Juni 2018, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, terancam posisinya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Lampung.
Sebab, kekalahan pertahana Gubernur Ridho Ficardo dalam Pilkada Lampung 2018 mencerminkan kegagalan Partai Demokrat Lampung. Selama Ridho memimpin Partai Demokrat sejumlah ketua mundur. Sehingga konsolidasi partai kurang berjalan dengan baik.
Penilaian itu disampaikan oleh Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief, kepada wartawan di Bandarlampung, Selasa (14/8/2018).
Menurut Andi Arief, sebetulnya tanda-tanda kekalahan Ridho sudah terbaca jauh sebelum pemilihan gubernur Lampung 27 Juni lalu.
“Sejak survei awal di bulan Januari sampai seminggu menjelang pencoblosan persentasi Ridho tidak bertambah, malah merosot. Sementara Arinal melesat jauh 12 persen melewati Herman HN dan Ridho, karena rakyat berbalik mendukung Arinal,” kata Andi Arief yang baru saja menggemparkan jagad politik Indonesia terkait tuitannya mahar Rp500 juta kepada PKS dan PAN dari Cawapres Sandiaga Uno ini.
Menurutnya ini menunjukkan kegagalan fatal dari kepemimpin Partai Demokrat di Lampung, jauh dari harapan yang selama ini dijanjikan. Sayangnya, Andi Arief tidak mau menjelaskan lebih detail evaluasi kekalahan Ridho Ficardo. “Yang penting kedepan, Partai Demokrat di Lampung harus bisa memperbaiki diri,” ujarnya sambil tersenyum, ketika ditanya, siapakah pengganti Ridho Ficardo untuk kembali memperkuat Partai Demokrat Provinsi Lampung.
Beredar rumor beberapa nama yang akan dicalonkan menggantikan Ridho Ficardo sebagai Ketua Partai Demokrat Lampung. “Dengar-dengarnya, Alzier (Alzier Dianis Thabranie-red) sedang dipersiapkan menggantikan Ridho. Tapi ada juga dari kalangan pers yang sedang dilirik Pengurus Pusat Partai Demokrat,” ujar seorang wartawan senior di Lampung.
Sementara itu dari beberapa informasi didapati beberapa orang dekat Ridho Ficardo sudah mengambil ancang-ancang pindah Partai, karena merasa suasana yang tidak nyaman lagi di dalam partai. “Kawan-kawan ada yang sudah mendekati Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa. Menyedihkan memang. Tapi ini realitasnya,” ujar salah seorang pimpinan Partai Demokrat Lampung yang tidak mau disebutkan namanya. (W9-jam)
