Gubernur Arinal Ingin Percepat Pembangunan KIET Sebalang Masuk Dalam RPJMN 2019-2024

Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi mengupayakan percepatan pembangunan Kawasan Industri Energi Terpadu (KIET) Sebalang yang telah diusulkan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS agar diakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

Upaya Gubernur ini dipaparkannya dalam Focus Group Discussion (FGD), yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lt. 2 Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Lampung, Selasa (3/9/2019) siang. FGD diikuti Kepala Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Budiharto Setyawan dan sejumlah pejabat Pemprov Lampung serta lembaga ekonomi terkait.

“Pemerintah Provinsi Lampung telah mengusulkan kepada Menteri Perencanaan Nasional/Kepala BAPPENAS agar Outline Bussines Case (OBC) rencana Pengembangan Kawasan ini dapat difasilitasi dan diakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024,” jelas Gubernur.

Gubernur memaparkan banyak hal akan potensi energi yang dimiliki Lampung. Terutama kebutuhan industri Petrokimia di Indonesia yang sangat mendesak.

Menurut Gubernur, Asosiasi Industri Olefin dan Plastik Indonesia mencatat lebih dari separuh kebutuhan Petrokimia dalam negeri berasal dari impor. Impor masih diatas 55% dari Kebutuhan Nasional. Sementara Permintaan produk petrokimia hulu yang meliputi polietilena (PE), polipropilena (PP), polistirena (PS) dan polivinil klorida (PVC) sepanjang tahun 2017 sebanyak 5,83 juta ton.

“Dari hampir 6 juta ton kebutuhan bahan baku petrokimia di dalam negeri tersebut, industri petrokimia di dalam negeri hanya mampu dipenuhi 2 juta ton. Sisanya harus impor, hal yang tak terhindarkan menjadi pemborosan devisa nasional,” jelasnya.

Berdasarkan lokasinya, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa Tarahan Lampung memenuhi syarat efisiensi integrasi hilirisasi produk migas dan baja untuk dijadikan KIET. Hal ini mengingat lokasi Sebalang yang dekat dengan posisi konsentrasi konsumen, potensi dukungan lingkungan dengan potensi kedalaman (draft) navigasi sekitar 24m Low Water Spring (LWS), Potensi dukungan infrastruktur darat, ketersediaan air baku serta potensi dukungan lingkungan yang cukup.

“Sebalang memiliki potensi dukungan lingkungan yang cukup seperti dibatasi oleh hutan lindung, berpapasan dengan Pelindo, dan saya sudah mempersiapkan diantaranya dengan akan mengembangkan pelabuhan umum. Tentunya, sumber-sumber yang akan kita gali disini bukan hanya untuk kebutuhan Lampung, tetapi juga Nasional dan Internasional,” jelas Arinal.

Lebih dari itu, lanjut Gubernur Arinal, Lampung memiliki kemampuan luar biasa, mengingat Banten khususnya Cilegon memiliki daya dukung mempertahankan kawasan industri yang semakin menurun. Kemudian kawasan industri jabotabek juga kurang efisien. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.