Branti, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Sosial Setprov Lampung Irwan Sihar Marpaung, membuka Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi Melalui
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, di Hotel Raden Intan Natar, Kamis (26/9/2019).
Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang dibacakan Irwan Sihar Marpaung, meminta agar aparatur kelurahan dan desa ikut menangkal paham radikalisme dan terorisme di lingkungannya.
Menurut Gubernur, potensi radikalisme banyak muncul, karena ada sosial media (Medsos). Pengguna medsos sudah merambah ke semua kalangan.
Efek penggunaan Medsos, belakangan sangat melenceng dari manfaat medsos. Sehingga banyak yang memanfaatan medsos untuk disalahgunakan. Termasuk penyebaran paham radikalisme dan terorisme.
Untuk itu aparatur desa dan kelurahan harus ikut menangkal paham radikal dan terorisme. Pencegahan harus terus dilakukan sehingga bisa menangkal paham radikalisme.
Gubernur juga menyampaikan perlunya penguatan muatan untuk menangkal dan melakukan pencegahan radikalisme.
Irwan menambahkan, semoga kegiatan yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung dapat berperan membangun Lampung yang lebih maju.
Kasi Pencegahan BNPT Letkol Inf Setio Pranowo, SH, MH, mengatakan, agar masyarakat lebih bijaksana dalam menggunakan medsos. Ada daya cegah dan tangkal dari radikalisme.
Sebab, saat ini sudah ada 2376 warga Indonesia berangkat ke Syuriah. Yang lebih mengenaskan mereka bersama anak-anak.
Sementara itu, Sekretaris FKPT Lampung Wili Hadi Wirawan, SH mengatakan, terorisme merupakan ancaman radikal.
Penyebaran berita bohong atau hoax mengakibatkan masyarakat mudah terpapar radikalisme. Karena itu, dilakukan peranan semua elemen masyarakat terutama aparatur kelurahan dan desa. (W9-jam)