Heti Friskatati Anggota Fraksi Golkar Sosialisasi IPWK di Gunung Terang

 

Anggota Fraksi Golkar DPRD Bandarlampung melakukan sosialisasi IPWK di Kelurahan Gunung Terang Langkapura. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Heti Friskatati, SE, melaksanakan pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Langkapura Bandarlampung, Minggu (19/11/2023).

Heti Friskatati anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bandarlampung merasa senang bisa bersilaturrahmi dengan warga Kelurahan Gunung Terang.

Heti menyampaikan, bahwa acara sosialisasi IPWK ini merupakan agenda DPRD Bandarlampung, bukan kegiatan Partai Golkar.

Kepada peserta, Heti menghimbau warga tetap menjaga persatuan dan kebersamaan walaupun beda pilihan. Terlebih pada tahu 2024 lanjut Heti, merupakan tahun politik, makanya kita harus tetap menjaga persatuan. “Tidak perlu gontok-gontokan, berselisih gara-gara beda pilihan. Kita harus tetap rukun, walau ada saudara kita yang beda pilihan,” ujar Heti Friskatati.

Heti juga akan selalu hadir di tengah masyarakat. Bila ada sesuatu yang perlu disampaikan, walaupun tidak bertemu langsung dirinya, Heti menyampaikan agar menyampaikan kepada orang-orang yang sudah dia percaya di masyarakat. Kader Golkar yang juga Ketua KPPG Bandarlampung ini selalu membela aspirasi rakyat. Termasuk insentif RT dan lain-lain akan diperjuangkan.

Dalam kegiatan sosialisasi IPWK di Kelurahan Gunung Terang, Heti Friskatati menghadirkan dua nara sumber seorang akademisi juga advokat Gindha Ansori Wayka dan advokat Syechud Ismail, SH.

Nara sumber Gindha Ansori Wayka, mengajak masyarakat agar mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.

Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan. Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.
Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia. Apalagi menghadapi Pemilu sangat perlu memegang nilai-nilai Pancasila agar persatuan tetap terjaga walau beda pilihan.

Sedangkan Nara sumber lain Syechud Ismail menyoroti pentingnya masyarakat melakukan bela negara dan berwawasan kebangsaan. Dalam bela negara cakupannya sangat luas.

Menurut Syechud, masyarakat yang patuh hukum merupakan bagian dari bela negara. Apalagi masyarakat nelayan harus tahu beberapa aturan hukum yang terkait nelayan.

Syechud juga memberi pemahaman tentang hukum kepada masyarakat. Ia mengatakan, bahwa hukum menjadi obat, karena itu masyarakat harus tahu. (W9-jm)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.