Ini Penjelasan Gus Miftah dan Dalang Terkait Wayang Mirif Ustaz Khalid

USAI viralnya potongan video ceramah Ustaz Khalid Basalamah terkait wayang ‘haram’. Kini dunia maya kembali dihebohkan dengan munculnya sosok wayang yang mirif dengan Ustaz Khalid Basalamah pada pentas wayang di Pondok Pesantren Aji milik Gus Miftah, Jumat (18/2/2022) lalu.

Sosok wayang yang mirip dengan Ustaz Khalid Basalamah itu ‘dipukuli’ oleh wayang-wayang hingga remuk.

Terkait pentas wayang tersebut, Gus Miftah mengklarifikasi soal pergelaran wayang di pondok pesantrennya yang mengundang kontroversi.

Menurut Gus Mifrag, jalan cerita ataupun tokoh di pergelaran wayang itu merupakan otoritas dalang, bukan domainnya.

“Soal konten atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja, tetapi pertunjukannya seperti apa, itu ya urusan dalang bukan urusan saya,” kata Gus Miftah dalam salah satu chanel youtube, Senin (21/2/2022).

Dirinya tidak bisa intervensi. Itu sudah merupakan kebiasaan bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang, sambunya.

Gus Miftah mengaku hanya mengakomodasi usulan agar diadakan pentas wayang di pondok pesantren yang dikelolanya. Gus Miftah mengaku sudah lama di Pesantren Ora Aji yang dikelolanya rutin menggelar pentas wayang.

“Saya itu nanggap wayang dari tahun 2012 artinya memang Pondok Pesantren Ora Aji itu rutin menggelar pentas wayang, cuman berhenti karena persoalan pandemi. Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respons dari apa yang terjadi hari ini, itu saya pikir kurang pas,” katanya.

“Pentas terakhir kemarin yang kita lakukan itu karena permintaan teman-teman seniman untuk bisa urun rembuk di pondok saya yang kebetulan saya begitu care dengan permintaan seni dan budaya. Karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu,” ujar Gus Miftah.

selain itu, Gus Miftah juga memberi penjelasan tentang sajak yang diduga mengkritik pihak yang mengharamkan wayang. Gus Miftah mengatakan wajar saja jika terdapat perbedaan pendapat dalam suatu pandangan. Ia mengaku siap bertanggung jawab soal sajak tersebut, tetapi terkait dengan atraksi dalam pentas wayang itu, menurut Gus Miftah merupakan otoritas dalang.

“Kalau yang viral atau trending itu tentang sajak saya, kalau soal kritik ilmu atau perbedaan pendapat dalam ilmu itu kan suatu yg lumrah, jadi ya sah sah saja,” kata Gus Miftah.

“Jadi kalau sajak yang saya buat itu tanggung jawab saya penuh. Tapi kalau soal atraksi di dalam pentas wayang itu merupakan domainnya dalang, bukan saya,” imbuhnya.

Dalang Warseno Slenk Mengklarifikasi

Warseno Slenk membenarkan bahwa ialah yang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pergelaran wayang bertajuk ‘Begawan Lomana Mertobat’ itu digelar pada Jumat (18/2) malam lalu.

“Iya benar, di tempat Gus Miftah itu,” kata Warseno seperti yang dilansir detik.com, Senin (21/2).

Menurut Warseno, Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan. Meski demikian, Warseno mengaku tidak menyebut sosok tertentu dalam pertunjukannya.

“Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja,” ujar dia.

Terkait kemiripan gambar wayang dengan sosok Khalid Basalamah, Warseno menilai setiap penonton berhak menginterpretasikan pertunjukannya.

“Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja,” katanya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.