Jokowi Lantik Menantu Hendropriyono sebagai KSAD

Jakarta, Warta9.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik ‎dan mengambil sumpah Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

‎Pelantikan Andika juga menantu Jenderal TNI (Pur) Hendropriyono ini, dilaksanakan di Istana Negara, Kamis (22/11/2018), pukul 09.00 WIB dan dihadiri sejumlah menteri dan pejabat negara lainnya. Bagi masyarakat Lampung nama Hendropriyono sangat familier, karena dia pernah menjabat sebagai Danrem 043/Gatam Lampung.

Pelantikan ditandai dengan membacakan sumpah jabatan yang dilakukan Presiden dan diikuti oleh Andika Perkasa.

Pengangkatan Andika, sesuai dengan Keppres Nomor 97/TNI Tahun 2018, yang ditandatangani pada 22 November 2018. Andika lahir di Bandung, 21 Desember 1964, menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018.

Presiden Jokowi mengatakan,, pelantikan Pangkostrad Letjen Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Moelyono yang akan segera memasuki masa pensiun, mempertimbangkan rekam jejak Andika.

“Kita melihat rekam jejak Pak Andika ini pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah menjadi Pangdam, pernah di Kostrad, kemudian sudah pernah di penerangan juga. Saya kira apa itu, tour of duty nya komplit. Dan pernah di Komandan Paspampres,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai pelantikan Andika Perkasa sebagai KSAD, di Istana Negara, Jakarta.

Diakui Presiden, memang ada beberapa kandidat yang diajukan untuk menjadi KSAD. Namun Andika dinilai memiliki rekam jejak yang komplit. “Jadi, ya memang ada beberapa kandidat tetapi inilah yang telah kita putuskan,” ujarnya.

Presiden Jokowi tidak mempersoalkan berapa lama karir Andika di Pangkostrad sebelum dilantik sebagai KSAD. Namun ia meminta, dilihat sendiri perjalanan karir Andika, yang menurutnya sudah memenuhi semuanya.

Demikian pula soal usia Andika, Presiden Jokowi menegaskan, bukan masalah muda atau tidak muda. Namun semua ada hitung-hitungannya, “Sekali lagi semuanya kan ada itung-itungannya. Terutama pengalaman, rekam jejak, kemudian juga yang berkaitan dengan pendidikan-pendidikan, apa yang telah dijalani, semuanya kita lihat,” tegas Presiden seraya menambahkan, semula ada 4 kandidat yang diajukan untuk dipilih menjadi KSAD menggantikan Jenderal Moelyono. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.