Kementerian Kominfo Tunjuk Universitas Teknokrat Kampus Pertama Pelopor Pendidikan Metaverse

Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Perangkat Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Said Mirza Pahlevi membuka pelatihan Metaverse di Universitas Teknokrat Indonesia. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Gencarnya Universitas Teknokrat Indonesia dalam melakukan pengenalan teknologi Metaverse dalam metodologi pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah di Lampung, mendapat apresiasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

Terbukti, pada tahun 2023 ini, Universitas Teknokrat Indonesia terpilih menjadi kampus pertama yang digandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pelatihan Metaverse. Kegiatan ini merupakan rangkaian program pelatihan “Thematic Academy (TA)” dibawah program unggulan Kominfo yaitu Digital Talent Scholarship yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Digital ke berbagai kalangan.

Pelatihan Teknologi Metaverse yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM. Nasrullah Yusuf, kampus Teknokrat, diikuti sekitar 500 peserta dari mahasiswa dan umum, Kamis (16/2/2023).

Saat membuka pelatihan melalui zoom meeting, Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Perangkat Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Dr. Said Mirza Pahlevi mengatakan, Metaverse merupakan media teknologi terkini yang tidak dibatasi oleh ruang waktu.

Metaverse kian berkembang di Indonesia. Kemenkominfo sejak tahun lalu telah melakukan sosialisasi pengenalan metaverses. Iya berharap perkembangan Metaverse di Indonesia diharapkan bukan hanya pengguna tapi juga diharapkan bisa menjadi pencipta.

Pada kesempatan ini, Kemkominfo mendorong kerjasama beberapa pemangku kepentingan dalam mencanangkan dan mengimplementasikan metaverse untuk kepentingan masyarakat di era digital. Untuk itu, Kemkominfo berupaya untuk mempersiapkan talent dari mahasiswa dan akademisi di Indonesia dan memilih mitra industri yaitu WIR Group untuk mengembangkan Metaverse di Indonesia.

Metaverse ini diperkirakan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikembangkan dan akan diimplementasikan secara bertahap hingga tahun 2024. WIR Group sebagai perusahaan teknologi software metaverse Indonesia telah mempresentasikan prototipenya pada kegiatan pelatihan ini. Sebagai bagian dari kerjasama ini, WIR Group juga mengajak perusahaan global Meta (Facebook) dan Microsoft untuk mengembangkan perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality. Rencana kerja sama publik, swasta, dan perusahaan ini diharapkan dapat menginisiasi metaverse versi Indonesia yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.

Deskripsi sederhana Facebook tentang metaverse adalah kumpulan ruang virtual tempat seseorang dapat berkreasi dan menjelajah dengan pengguna Internet lain yang tidak berada di ruang fisik yang sama dengan orang tersebut. Metaverse memungkinkan Anda pergi ke konser virtual, bepergian di berbagai tempat (virtual tour), membuat atau melihat karya seni, dan membeli pakaian digital. Metaverse juga diartikan sebagai alam semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar dan berbagai produk dan layanan di dunia digital yang nyata dan tanpa batas di mana semuanya dapat terjadi secara bersamaan dan paralel.

Metaverse memberikan peluang besar bagi orang untuk terhubung, bekerja, belajar, dan berkreasi. Tentu saja, ini bukan hanya untuk “bermain” atau berdagang NFT (Non-Fungible Token). NFT adalah aset digital yang mewakili barang asli yang tidak dapat digunakan sebagai pertukaran, tetapi dapat diperdagangkan seperti aset fisik.

Said Mirza Pahlevi menyampaikan, bahwa Universitas Teknokrat Indonesia dipilih menjadi tuan rumah pertama tahun 2023 untuk pelatihan teknologi Metaverse, karena UTI merupakan kampus satu-satunya di Indonesia yang sudah memulai mengembangkan Metaverse. Dibuktikan sejak Oktober 2022 yang lalu, UTI telah mengadakan Program Pengabdian kepada Masyarakat yaitu memberikan pelatihan Metaverse bagi siswa SMA/SMK di Lampung.

“Dengan antusias ini, maka kami tidak memulai dari awal, namun tinggal melanjutkan memberikan pelatihan yang lebih teknis untuk mahasiswa UTI agar implementasi Metaverse Indonesia dapat segera kita wujudkan,” ujar Said Merza.

Pelatihan Metaverse dihadiri oleh Wakil Rektor UTI Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, Ketua Pelaksana Pelatihan Metaverse Kominfo RI, Sri Ariyanti, MT dan Para Narasumber Pelatihan Metaverse. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.