Bandarlampung, Warta9.com — Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung terkesan buang badan. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Meiry Harika Sari, yang juga alumni STPDN ini mengklaim tidak mengetahui adanya penganiayaan yang menimpa alumni STPDN di kantor BKD, pada Selasa (8/8/2023).
Kepala BKD Lampung Meiry Harika Sari mengatakan, kepada wartawan, Rabu (9/8/2023), masih menelusuri kasus penganiayaan terhadap lima alumni IPDN tersebut. “Seperti yang disampaikan, kita sedang pelajari juga. Pada prinsipnya itu tidak sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Meiry.
Meski demikian, dia membenarkan, adanya keterlibatan oknum kepala bidang (kabid) yang terlibat dalam kasus tersebut.
Disinggung soal sanksi, dia belum dapat memastikan dan menyerahkan pemeriksaan terhadap Inspektorat Lampung. “Kita lihat dulu, kasusnya dan indikasinya seperti apa,” ujarnya.
Selain itu, dia mengaku masih mencari tahu siapa saja korban dari penganiayaan tersebut. Sehingga, belum dapat dipastikan apakah korban berstatus magang di BKD atau tidak. “Saya juga lagi cari informasi siapa saja korbannya,” tuturnya.
Berdasarkan berita yang beredar, Kepala Bidang Mutasi Denny Rolan diduga bersama 10 anak buahnya secara bergilir melakukan tindak pidana menghajar Farhan yang baru sepekan magang di Ruang Kabid BKD Provinsi Lampung.
Menurut Dewi, bibik korban, keponakannya diduga disiksa dengan cara dipukul secara bergilir dengan mata ditutup lalu dibiarkan begitu saja. Adiknya yang kemudian membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Hingga Rabu siang (9/8/2023), kondisi Farhan masih dalam perawatan. “Kondisinya masih buruk, dada dihajar berkali-kali, ditendang, dan lainnya,” kata Dewi. Tak hanya Farhan, kawan-kawannya juga.
Dia mendengar ada 10-an orang yang juga konon kakak leting Farhan, angkatan XXIX sedangkan Farhan angkatan di bawahnya, XXX. (W9-jam)
