Ketua Dekranasda Riana Sari Promosikan Tapis, Tenun dan Batik Lampung Bersama Soraya Clues

Soraya menunjukkan salah satu tenun Lampung.

Bandarlampung, Warta9.com – Berbagai cara dilakukan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, SH, untuk mempromosikan dan mengembangkan kain Tapis, tenun dan batik Lampung. Situasi pandemi Covid-19, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kain Tapis tenun dan batik Lampung.

Riana Sari Arinal melakukan promosi Tapis tenun Lampung dan Batik Lampung dengan menggandeng Soraya Jasmine Haque dalam talk show Soraya Clues, melalui Instagram Live, Sabtu (20/3/2021).

Ketua Dekranasda Riana Sari Arinal menyampaikan beberapa jenis Tapis, tenun Lampung serta Batik Lampung kepada Soraya Clues. Talk show dengan tema Cantiknya kain Tapis Tenun dan Batik Lampung, sangat menarik karena langsung ada peragaan busana.

Mengawali perbincangan dengan Soraya Clues, istri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan adat dan budaya Lampung serta potensi alamnya yang sangat indah.

Riana Sari mengatakan, Provinsi Lampung disebut Sai Bumi Ruwa Jurai (satu bumi dengan dua tangkai/macam). Yaitu adat Pepadun dan Sai Batin. Masyarakat Pepadun tinggal di daerah dataran tinggi. Sedangkan Sai Batin masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai.

Pepadun mengenal kain Tapis. Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta.

Sedangkan masyarakat Sai Batin, lanjut Riana Sari menyebutnya dengan tenun. Sampai saat ini, tenun Lampung lebih dikenal dengan kain tapis yang masih dibuat dengan cara tradisional, tapi bernilai jual tinggi.

Kain Tapis merupakan lembar tenun berbentuk sarung yang dipakai oleh wanita di Lampung. Sarung ini terbuat dari tenunan benang kapas dengan berbagai motif dari benang perak atau benang emas dengan sistem sulam atau masyarakat menyebutnya cucuk.

Ada juga kain tapis yang disulam dengan benang sutera putih yang disebut kain tapis Inuh. Hingga saat ini, kain tapis masih dibuat secara tradisional. Satu helai kain tapis biasanya membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu, tergantung kerumitan motif, proporsi penggunaan benang emas serta umur kain. Tak heran jika harga kain tapis lebih mahal. Seiring dengan perkembangan, kain Tapis mengalami banyak perubahan.

Riana Sari memperkenal kepada Soraya yang akrab disapa Aya ini, kain tapis tua milik ibu mertua Riana Sari (Ibunda Arinal Djunaidi, red) yaitu kain tapis Cucuk Andak. Ada juga kain tapis yang disulam dengan benang sutera putih yang disebut kain tapis Inuh. Ada juga tapis lawa dan tapis ambung.

Menariknya, Riana Sari juga juga menunjukkan kain Tapis lamarannya tahun 1988. Kain tapis lamaran tidak pernah dipakai. Tapi sekarang sudah dijahit dan dipakai Riana Sari saat pelantikan Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung di Istana Negara.

Kain Tapis saat ini kata Riana Sari sudah banyak motifnya mengikuti perkembangan zaman. Di saat pandemi seperti sekarang ada masker motif tapis, dompet, peci, koper dan lain-lain. Ada juga kain tenun yang ditapis bisa untuk sehari-hari.

Untuk memperkenalkan kain tapis, tenun dan batik Lampung, dalam acara Soraya Clues juga diperagakan oleh beberapa model sehingga makin membuat Soraya tertarik.

Model Monika, memperagakan kain batik yang dimodifikasi dengan tapis. Kain ini lebih ringan dan adem. Model Rafik, memperagakan tenun modifikasi tapis. Model Nofri, memperagakan tenun tapis lebih mewah. Dendi memakai motif tenun yang dimodifikasi dengan tapis. Soraya sangat takjub dan mengatakan bahwa kain tapis, tenun dan batik Lampung sangat menarik dengan banyak motif.

Soraya pun menanyakan soal filosofi tenun Lampung. Riana menjelaskan bahwa tenun dari Lampung Sai Batin dikenal dengan Kain Inuh. Kalau kain tenun banyak diproduksi oleh perajin dari Kalianda Lampung Selatan dan Tanggamus.

Lagi-lagi Soraya Clues sangat tertarik dengan tenun Lampung. Bahkan soal harga ditanyakan. Riana mengatakan harga kain tenun Lampung ada yang cuma Rp250 ribu. Soraya menilai harga tenun Lampung masih sangat terjangkau. Aya mengira harga kain tenun Lampung yang sangat menarik ini harganya di atas sejuta. “Jadi, dari harga masih masuk akal,” kata Soraya, istri musisi Ekki Soekarno ini.

Soraya mempertanyakan, apakah kain Tapis Lampung bisa menjadi barang untuk koleksi atau investasi barang-barang kuno. Riana Sari mengatakan kalau kain tapis sangat bisa untuk menjadi koleksi. Bahkan sudah sampai ke manca negara.

Dalam kesempatan ini, Riana Sari memperkenalkan selendang dari Krui. Peragaan selendang ini juga menarik Soraya sehingga beberapa kali ia meminta model untuk memperlihatkan beberapa motif selendang.

Bagaimana Ibu Riana bisa membawa Tapis, tenun dan batik Lampung bisa terus dikembangkan sehingga para perajin bisa berkelanjutan? Tanya Soraya.

Untuk melestarikan dan mengembankan Tapis, tenun dan batik Lampung, Riana Sari berkomitmen untuk membina para perajin dengan melakukan pembinaan dengan mengundang para perancang model nasional sehingga para perajin dapat berinovasi dan tenun dan batik Lampung bisa go nasional bahkan internasional.

Batik Lampung yang lama yaitu Batik Sembagi. Batik Lampung motifnya sangat bervariasi seperti motif siger, kupu-kupu, gamolan, perahu dan lain-lain. Untuk mengembangkan dan membangkitkan batik Lampung, sebagai Ketua Dekranasda belum lama ini membuka Lamban Batik Lampung yang menjadi etalase semua batik Lampung dari 15 kabupaten/kota. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.