Bandarlampung, Warta9.com – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandarlampung Candrawansyah, mengatakan, Partai Politik sebagai pengusung calon walikota dan wakil walikota harus memahami proses maupun setelah proses Pilkada. Partai juga harus tahu bahwa obyek sengketa yang akan diajukan.
Hal itu dikatakan Candrawansyah pada Rapat Kerja Teknis Penyelesaian Sengketa Pemilihan pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandarlampung tahun 2020, di Emersia Hotel, Sabtu (29/8/2020).
Candrawansyah mengatakan, potensi sengketa yaitu ; Sengketa proses antar peserta dan penyelenggara pemilu yang dilakukan pengajuan sengketa pemilihan dapat dilakukan secara online dan ofline.
Sengketa pemilihan dilakukan melalui tahapan : menerima dan mengkaji laporan atau temuan dari permohonan pemohon.
Mempertemukan pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepatakan melalui musyawarah dan mufakat.
Candrawansyah memberi contoh soal sengketa Pilkada yang saat ini terjadi Kota Bandarlampung yang diajukan oleh bakal calon walikota dari perseorangan.
Saat ini lanjut Candrawansyah, Bawaslu belum bisa melakukan registrasi pengaduan karena ada persyaratan yang belum dilengkapi. Batas pelengkapan berkas pengaduan berakhir Seni pekan depan. Setelah persyaratan lengkap maka baru dilakukan registrasi.
Oleh karena itu, parpol sebagai pengusung calon dalam Pilkada 2020 harus mengetahui dan mengerti materi sengketa yang akan diajukan ke Bawaslu.
Rapat Kerja Teknis Penyelesaian Sengketa Pemilihan pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandarlampung tahun 2020, diisi oleh pemateri dari Bawaslu Provinsi Lampung Yanuar Rizal dan Dirga Santosa.
Kegiatan ini diikuti oleh utusan Partai Politik dan LO bakal calon Walikota dan Wakil Walikota jalur perseorangan. (W9-jm)
