Pelatih dan Atlet Datangi KONI Lampung Pertanyakan Bonus

Perwakilan pelatih dan atlet mendatangi KONI Lampung diterima Ketua Harian KONI dan Sekum serta sejumlah pengurus. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Perwakilan pelatih dan atlet Lampung peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua mendatangi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Jumat (25/2/2022) siang. Sejumlah orang yang datang untuk mempertanyakan bonus mereka yang sampai saat ini belum diterima.

Perwakilan pelatih dan atlet tersebut, berasal dari beberapa cabang olahraga, diantaranya Angkat Besi, Angkat Berat, Bisbol dan Sofbol, Karate, Muaythai dan Senam.

Intinya mereka menyampaikan keluhan yang sama, yaitu mempertanyakan kejelasan kapan bonus mereka dicairkan. Kedatangan mereka bertujuan menemui Ketua Umum KONI Lampung, M Yusuf Barusman, namun karena yang bersangkutan tidak berada di tempat, maka mereka diterima Ketua Harian, Hanibal dan Sekum KONI Lampung Subeno, didampingi Bidang Organisasi Alfi Darwin dan Wakabid Humas Edi Purwanto.

Mewakili para pelatih, Muklas, menanyakan bahwa pelatih dan atlet yang selama ini menunggu pencairan bonus yang sudah diserahkan secara simbolis di Mahan Agung oleh Gubernur Lampung, ternyata hingga empat bulan tidak pernah ada kabarnya.

“Mohon disampaikan kepada Ketua Umum KONI Lampung, bahwa kami menunggu hak kami. Selaku pelatih dan atlet kami sudah melaksanakan tugas kami mulai dari Pra PON, hingga PON di Papua dengan sekuat tenaga bahkan dengan berdarah-darah. Tentu kami berhak dong atas bonus sebagai hak kami, maka dari itu kami ke sini menanyakan hak kami ini. Mohon maaf sebelumnya,” kata Muklas.

Lebih lanjut Muklas mengatakan, bahwa sudah beredar kabar uang bonus itu sudah ada di Pemprov Lampung dan dapat dicairkan dari Februari 2022. Namun hingga saat ini, pengurus KONI Lampung masih menunda.

“Seharusnya kami diberikan kemudahan. Selama ini KONI Lampung berani mencari dana talangan untuk memenuhi kebutuhan para atlet Lampung. Namun ini kenapa yang dananya sudah ada kok malah ditunda-tunda. Maka dari itu mohon disampaikan kepada bapak Ketua Umum KONI Lampung agar segera menyelesaikan hak-hak para atlet ini,” tambah Muklas.

Sementara itu atlet senior Uyung Hendri dari cabang olahraga Baseball peraih medali perak PON XX Papua mengatakan, bahwa sebagai atlet sudah mengorbankan waktu tidak kurang dari dua setengah tahun untuk persiapan hingga diraihnya medali di PON Papua 2021.

“Kami menjadi atlet sudah berapa kali PON. Dan kali ini benar-benar aneh menurut saya. Barang yang sudah ada dan sangat mudah untuk diurus, kok kelihatannya malah dipersulit sendiri. Kami bukan tanpa alasan datang ke sini. Ketimbang kami harus bicara di luar sana tidak karuan, maka kami sampaikan keluhan dan kebutuhan kami ini pada jalur yang benar,” ujar Uyung.

Dia menambahkan bahwa atlet dituntut untuk membawa Lampung 10 besar. “Kami sudah berjuang dan sudah memberikan yang terbaik. Selama 3 tahun kami berjuang baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Kami sudah memberikan kewajiban, sekarang kami menuntut hak kami,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sherly atlet Karate putri Lampung, menyampaikan apa yang menjadi jeritan hatinya saat ini. “Kami sudah jauh bahkan meninggalkan keluarga, teman-teman dan kepentihgan lainnya saat persiapan selama 3 tahun. Lalu berjuang keras dalam membela Lampung tercinta ini. Tolong Pak Ketua Umum KONI, segera berikan hak bonus kami,” ungkapnya.

Sherly menambahkan, Provinsi lain bonus sudah cair, bahkan ada yang setelah PON selesai langsung dibayar. Berbeda dengan Lampung yang sudah 4 bulan belum juga ada titik terang atau kejelasan kapan bonus akan keluar. “Kenapa Lampung yang sudah ada uangnya, kok malah ditunda-tunda,” tuturnya dengan nada bertanya.

Sementara itu, Ketua Harian Hannibal meminta para atlet dan pelatih peraih medali PON untuk bersabar, sesuai dengan instruksi dari Ketua Umum KONI Lampung. Yang jelas pengurus KONI saat ini sudah berusaha untuk segera memberikan hak atlet dan pelatih, sesuai dengan pesan Ketua Umum untuk para atlet.

“Saya selaku Ketua Harian, sudah melaporkan pertemuan ini kepada Ketum melalui WA. Intinya para pelatih dan atlet bersabar. Maret akan segera ada titik terangnya,” kata Hannibal.

Pada kesimpulannya, para pelatih dan atlet meminta agar hak mereka sudah tuntas pada pertengahan Maret. “Jika Ketua Umum punya permintaan, maka kami juga minta permintaan yang sama. Agar pencairan bonus kami sudah bisa dilakukan pada pertengah bulan Maret. Jangan hanya kami saja yang disuruh mendengar, suara dan hak kami juga tolong didengar,” tambah Uyung atlet senior dengan tegas.

Sementara itu Charles, pelatih Muaythai juga menegaskan agar KONI Lampung tidak menutup telinga. Karena KONI punya kewajiban melindungi atlet, bukan menelantarkan atlet. (W9-jm/ma)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.