Pembinaan IPWK di Lamteng, Made Bagiasa Tegaskan Pancasila Sebagai Dasar Negara Harga Mati

Anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa melakukan sosialisasi dan pembinaan IPWK Kampung Banjar Ratu Lamteng. (foto : ist)

Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, melakukan Sosialisasi dan pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK), di Kampung Banjar Ratu Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), beberapa waktu lalu.

Saat membuka pelaksanaan IPWK, Made Bagiasa juga Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung ini menyampaikan, bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah harga mati. Dengan turunan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai haluan kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun berbeda-beda tetap Indonesia dalam wadah kebangsaan Indonesia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia, memajukan kesejahteraan, ikut aktif dalam perdamaian dunia yang berkeadilan.

Karena itu, Made Bagiasa anggota DPRD Lampung Dapil VII Lampung Tengah ini mengajak masyarakat jangan terpengaruh oleh ajakan atau informasi dari orang dan kelompok yang tidak bertanggungjawab ingin merubah Pancasila sebagai dasar negara.

Made Bagiasa mengatakan, Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Jadi Pancasila sebagai dasar negara sudah harga mati. Karena Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa. Pancasila juga sebagai Dasar NKRI dan Pancasila juga sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia,” ujar Made.

Sementara itu narasumber Dosen Unila Dr. Wayan Mustika menyampaikan perspektif Pancasila dalam penerapan kehidupan sehari-hari dengan materi moderasi beragama sesuai dengan tempat, waktu dan kondisi. Sehingga menciptakan kedamaian dan kebahagiaan serta menghindari gesekan di masyarakat.

Dalam dialog interaktif masyarakat menanyakan peranan budaya Nusantara untuk menopang NKRI dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Narasumber menyampaikan, bahwa itu bisa diterapkan dalam fiil pesenggiri dalam kehidupan sehari-hari.

Sosialisasi pembinaan IPWK dihadiri kepala kampung, kelompok tani amerta sari, KWT, tokoh pemuda, agama dan masyarakat. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.