Pemira BEM UIN Ricuh Karena Kurang Menghargai Perbedaan Pendapat

Bandarlampung, Warta9.com – Kericuan yang terjadi dalam pemilihan raya (Pemira) Presiden BEM UIN Raden Intan Lampung, Rabu (28/11/2018), menuai tanggapan dari guru besar pendidikan Islam Prof. Dr. H. Chairul Anwar, MPd.

Saat dimintai tanggapannya, Kamis (29/11/2018), Prof. Chairul menilai bahwa kericuan terjadi karena belum adanya kesadaran dan menghargai perbedaan pendapat.

Disinilah yang harus dipahami, bahwa pemira mahasiswa itu bisa dijadikan pembelajaran untuk saling menghargai perbedaan pendapat orang lain.

Menurut Prof Chairul juga Dekan Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan ini, jika dilihat dari aspek pembelajaran peristiwa yang terjadi memang dapat dikatagorikan sebagai dinamika mahasiswa.

Bagaumana tidak, norma ataupun aturan yang dijadikan acuan dapat dikatakan dibuat oleh mahasiswa dan diperuntukkan untuk kepentingan mahasiswa dalam menggunakan hak maupun kewajiban sebagai mahasiswa.

“Dalam hal pelaksanaan ataupun regulasi terjadi gesekan, inilah yang menjadi masalah yaitu kesadaran akan perbedaan dan menghargainya. Sehingga pemaksaan terhadap pihak lain tidak terjadi. Sehingga dalam berinteraksi dan bersilaturrahmi tercipta suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan karena saling menghargai,” ujar Prof. Chairul.

Sebelumnya, Rektor UIN Raden Intan Prof. Dr. Moh. Mukri, MAg, menilai bahwa apa yang terjadi dalam Pemira Presiden BEM UIN, merupakan dinamika dalam demokrasi yang dilakukan mahasiswa. Menurut Mukri juga Ketua PW NU Lampung ini, mahasiswa sedang belajar berdemokrasi. Kalaupun ada kericuan karena ada yang tidak puas, merupakan dinamika.

Karena dalam demokrasi pemira itu, semua yang mengerjakan mahasiswa. Rektorat tidak ikut campur. Namun demikian, lanjut Prof. Mukri pihak rektorat akan mengkaji lebih dalam terkait tuntutan mahasiswa yang kurang puas dengan hasil pemira.

Diberitakan sebelmunya, Rabu (28/11), Pemira Presiden BEM UIN Raden Intan Lampung terjadi kericuan saling lempar kursi dan saling pukul. Sehingga ada beberapa mahasiswa mengalami luka-luka. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.