Pengamat Ekonomi : Provinsi Lampung Cukup Berhasil Menurunkan Kemiskinan

Asrian Hendi Cahya

Bandarlampung, Warta9.com – Pengamat ekonomi dan pembangunan Asrian Hendi Cahya, menilai, Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia, cukup berhasil dalam menurunkan kemiskinan.

Hal itu disampaikan oleh Asrian Hendi Cahya, menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Maret-September 2021. Dalam catatan BPS tersebut, angka presentase kemiskinan pada provinsi Indonesia turun menjadi 9,71 persen pada periode yang sama di tahun 2020. Termasuk Provinsi Lampung penurunan angka kemiskinan tertinggi di Sumatera. Data BPS, Provinsi Lampung semula pada posisi 11 kini di posisi 14.

Provinsi Lampung cukup berhasil menurunkan kemiskinan. Nyatanya, Aceh, Bengkulu dan Sumatera Selatan sudah lebih tinggi tingkat kemiskinan nya,” ujar Asrian, Senin (20/6/2022).

Lebih lanjut peneliti Pusat Studi dan Informasi Pembangunan Pusiban Institut ini menyampaikan, sebagaimana kita ketahui, tingkat kemiskinan di perkotaan terbilang tinggi. Tapi, jumlah penduduk miskin sebagian besar berada di pedesaan dan bergerak di sektor pertanian. “Karena itu, penanggulangan kemiskinan harus lah berorientasi desa dan pertanian,” ujar Asrian.

Memang lanjut Asrian, dengan fokus pedesaan dan pertanian pertumbuhan ekonomi cenderung tidak terlalu atraktif. “Tapi ini pilihan. Jika kita berorientasi kesejahteraan rakyat maka pilihannya ya pedesaan dan pertanian,” kata Asrian.

Dengan kondisi saat ini dimana dunia dan Indonesia sedang dilanda pandemi, maka pembangunan sektor pedesaan dan pertanian sebagaimana dilakukan Provinsi Lampung sudah berada pada track yang benar menuju rakyat Lampung Berjaya. Pembangunan berbasis pertanian yang didukung Smart Village (perdesaan).

Asrian menyarankan agar kedepan prioritas ini harus makin dimantapkan dengan pendekatan yang lebih besar dampaknya.

Pemberian fasilitas permodalan dengan Kartu Petani Berjaya (KPB), harus diperkuat kembali sehingga masyarakat pedesaan dan petani merasakan dampaknya.

Selain itu kata Asrian, kabupaten juga harus memperkuat melalui sinergi program. Sehingga cakupan kegiatan dan masyarakat yang terlayani makin banyak.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data BPS, saat ini angka kemiskinan di Lampung sekitar 11,67 persen dan menempati urutan ke 14. Peringkat tersebut melonjak sangat cepat, mengingat pada semester satu tahun 2019 angka kemiskinan di Lampung menempati urutan ke 11 dengan persentase 12,62 persen. Lalu semester dua menjadi 12,3 dengan peringkat yang sama.

Kemudian, semester 1 tahun 2020 angka kemiskinan Lampung mencapai 12,34 persen, lagi-lagi masih menempati urutan ke 11. Tapi, saat ini angka kemiskinan Lampung menurun menyalip Sumatera Selatan dan berada di posisi ke-14. Dimana data BPS September 2018-Maret 2019, Provinsi Sumatera Selatan di urutan 18 sementara Lampung urutan 11, tapi kini Sumatera Selatan berada di urutan 9. (W9-jam)

Berdasarkan data BPS Tingkat angka kemiskinan di Indonesia per September 2021 :
1. Papua 27,38 %
2. Papua Barat 21, 82%
3. Nusa Tenggara Timur 20,44 %
4. Maluku 16,3%
5. Aceh 15,53%
6. Gorontalo 15,41%
7. Bengkulu 14,43%
8. Nusa Tenggara Barat 13,83%
9. Sumatera Selatan 12,79%
10. Sulawesi Tengah 12,18%
11. DIY 11,91 persen
12. Sulawesi Barat 11,85 persen
13. Sulawesi Tenggara 11,74 persen
14. Lampung 11,67 persen
15. Jawa Tengah 11,25 persen
16. Jawa Timur 10,59 persen
17. Sulawesi Selatan 8,53 persen
18. Sumatera Utara 8,49 persen.
19. Jawa Barat 7,97 persen
20. Jambi 7,57. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.