Warta9.com – Pembelajar BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing adalah mereka yang sedang belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua atau bahasa asing. Mereka umumnya bukan penutur asli bahasa Indonesia dan sedang mempelajari bahasa ini untuk berbagai tujuan, seperti studi, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Peran pembelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) sangat penting dalam mendukung eksistensi Bahasa Indonesia di dunia.
Pembelajar BIPA biasanya memiliki berbagai latar belakang dan motivasi yang berbeda. Beberapa dari mereka mungkin sudah memiliki pengetahuan dasar bahasa Indonesia dan ingin meningkatkannya, sementara yang lain mungkin memulai dari awal dan belajar bahasa Indonesia dari nol.
Pembelajar BIPA dapat mempelajari bahasa Indonesia melalui berbagai cara, seperti kursus formal di lembaga pendidikan atau lembaga kursus bahasa, pembelajaran mandiri melalui buku atau sumber online, atau dengan bergabung dalam program pertukaran budaya di Indonesia.
Tujuan pembelajar BIPA juga bervariasi. Beberapa pembelajar mungkin ingin mencapai tingkat komunikasi yang lancar untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa Indonesia, sementara yang lain mungkin hanya ingin mempelajari bahasa ini untuk kepentingan tertentu, seperti pekerjaan atau studi di Indonesia.
Selama proses belajar, pembelajar BIPA akan mempelajari berbagai aspek Bahasa Indonesia, seperti tata bahasa, kosakata, pengucapan, dan budaya. Mereka juga akan berlatih berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini beberapa peran Bahasa Indonesia bagi penutur asing:
1. Menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia: Sebagai penutur asing yang belajar Bahasa Indonesia, mereka berperan dalam menjaga dan melestarikan keaslian Bahasa Indonesia. Mereka akan mempelajari dan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik, menghormati kaidahnya, serta menjaga penggunaan kosakata dan ungkapan yang tepat.
2. Mempopulerkan Bahasa Indonesia di dunia: Pembelajar BIPA dapat menjadi duta Bahasa Indonesia di negara asal mereka. Dengan menguasai Bahasa Indonesia, mereka dapat mempopulerkan bahasa ini melalui kegiatan seperti mengajar Bahasa Indonesia di negara asal, membuka lembaga BIPA, atau mengadakan acara budaya yang melibatkan Bahasa Indonesia.
3. Membantu dalam diplomasi dan hubungan internasional: Kemampuan Bahasa Indonesia menjadi modal yang penting dalam menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama internasional. Pembelajar BIPA dapat menjadi orang yang dibutuhkan dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah, bisnis, institusi pendidikan, dan masyarakat di Indonesia dengan pihak asing.
4. Membantu perkembangan sektor pariwisata: Bahasa Indonesia yang dikuasai oleh pembelajar BIPA juga dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata di Indonesia. Mereka dapat berperan sebagai pemandu wisata yang dapat berkomunikasi dengan wisatawan asing dengan lancar, memberikan informasi yang diperlukan, dan memperkenalkan keindahan budaya Indonesia.
5. Berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan Bahasa Indonesia: Sebagai pembelajar aktif, mereka dapat berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan Bahasa Indonesia. Dalam proses belajar, mereka mungkin menemui kebutuhan atau kesulitan khusus dalam mempelajari Bahasa Indonesia dan dapat memberikan masukan kepada institusi pendidikan dan peneliti untuk meningkatkan metode pembelajaran atau mengembangkan sumber belajar yang lebih efektif.
Dengan peran yang dimainkan oleh pembelajar BIPA, eksistensi Bahasa Indonesia dapat tetap terjaga dan semakin dikenal di dunia internasional. Pembelajar BIPA membantu mempopulerkan Bahasa Indonesia, menjaga keasliannya, mendukung sektor-sektor yang berkaitan, serta berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan Bahasa Indonesia. (*Dosen UTI, Kelompok Keilmuan Teacher Training and Technology-based classroom practice)
