Peringatan Hari TBC Sedunia : Setiap 100.000 Orang di Indonesia Terdapat 354 Orang Menderita TBC

 

Kadiskes Reihana, memimpin pertemuan Virtual dalam rangka Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Provinsi Lampung tahun 2023. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Dr. dr. Hj. Reihana, MKes, memimpin Pertemuan Virtual Dalam Rangka Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Provinsi Lampung tahun 2023, Senin (27/3/2023).

Pertemuan secara virtual diikuti seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, para Direktur RS Daerah dan RS swasta di Lampung.

Dalam kesempatan ini, Reihana menyampaikan, menurut World Health Organization (Global TB Report, 2022), TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. Estimasi jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta kasus TBC.

Dari 10,6 juta kasus tersebut, terdapat 6,4 juta (60,3%) orang yang telah dilaporkan dan menjalani pengobatan dan 4,2 juta (39,7%) orang lainnya belum ditemukan/didiagnosis dan dilaporkan. Dari total 10,6 juta kasus di tahun 2021, setidaknya terdapat 6 juta kasus adalah pria dewasa, kemudian 3,4 juta kasus adalah wanita dewasa dan kasus TBC lainnya adalah anak-anak, yakni sebanyak 1,2 juta kasus.

Di Indonesia lanjut Reihana, angka keberhasilan pengobatan TBC pun masih sub-optimal pada 85 persen, di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen. Sedangkan jumlah kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 ialah sebanyak 717.941 kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%).

Pasien TBC yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TBC di masyarakat sehingga hal ini menjadi Indonesia sendiri berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China. Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga dengan beban tantangan besar bagi jumlah kasus terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik.

Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC (satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang diantaranya yang menderita TBC. Situasi ini menjadi hambatan besar untuk merealisasikan target eliminasi TBC di tahun 2030. Program penanggulangan TBC di Indonesia.

Mengakhiri epidemi TBC menjadi salah satu target penting dalam Tujuan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang harus dicapai bersama dengan tujuan-tujuan lainnya oleh suatu negara untuk dapat sejahtera dan setara. Pentingnya TBC untuk dieliminasi juga karena TBC merupakan penyakit menular. Arus globalisasi transportasi dan migrasi antar negara membuat TBC menjadi ancaman serius Pengobatan TBC tidak mudah dan sebentar TBC yang tidak ditangani hingga tuntas menyebabkan resistansi obat.

Saat ini sudah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Memperkuat kerja sama, komitmen, peran serta dan rasa kepemilikan semua pihak, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan Penanggulangan TBC.

Sebagai salah satu bentuk implementasi strategi nasional kelima dalam Perpres 67/2021 yaitu peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC. Hari TBC Sedunia (HTBS) pada 24 Maret 2023 menjadi momen yang tepat untuk mengajak keterlibatan multi-sektor.

“Sebagaimana kita ketahui setiap tanggal 24 Maret seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) guna meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan peran serta seluruh masyarakat dalam penanggulangan TBC,” kata Dokter Reihana.

Kegiatan ini sejalan dengan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC yang antara lain mengamanatkan mengenai komitmen Presiden dan Pemerintah RI untuk mensukseskan penanggulangan TBC serta pentingnya dukungan lintas sektor dan seluruh lapisan masyarakat. “Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami sampaikan Tema peringatan HTBS tahun 2023 untuk tingkat global adalah. “Yes! We Can End TB. Sedangkan tema nasional yang dipilih adalah Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!,” kata Reihana.

Dalam kesempatan ini Kadiskes Lampung juga menghimbau dan mengajak seluruh jajaran Dinas Kesehatan berserta seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Berpartisipasi aktif dalam peringatan HTBS tahun 2023 dengan melaksanakan kampanye sesuai tema.
2. Memobilisasi sumber daya sesuai aturan yang berlaku untuk mendukung kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif serta edukasi pencegahan penularan TBC di tingkat keluarga dan masyarakat melalui pendekatan investigasi kontak dan di tempat khusus dengan kegiatan skrining.
3. Melakukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan lintas sektor, lintas program, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat umum di tingkat keluarga, individu dan populasi khusus.
4. Mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang bagi integrasi kegiatan penemuan kasus TBC dengan program kesehatan lain yang sedang berjalan.
5. Melakukan kerjasama dan mendorong organisasi masyarakat agar peduli TBC.
6. Mendorong organisasi profesi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah masing-masing untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap TBC.

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif di tingkat keluarga dan di tempat/populasi khusus melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) secara rutin.
8. Memperbanyak media komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penanggulangan TBC.

“Saya berharap kiranya peringatan Hari TBC Sedunia (HTBS) tahun ini dapat memberikan semangat dan motivasi yang besar bagi kita semua, khususnya para peserta yang merupakan penanggung jawab Program TBC. Dan saya ucapkan terima kasih kepada 15 kabupaten/kota yang telah berpartisipasi dalam kegiatan rekor MURI di Kementerian Kesehatan yaitu kegiatan penyuluhan TBC anak serentak dalam rangka HTBS pada jumat tanggal 24 Maret 2023,” pungkas Reihana. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.