Produk Perhutanan Sosial Dipasarkan Melalui Digital Marketing

Pringsewu, Warta9.com – Digital Marketing menjadi trend saat ini, seiring dengan kemajuan teknologi. Banyak toko yang tutup karena perubahan zaman. Saat ini 50% penduduk Indonesia atau sekitar 130 juta jiwa menggunakan internet, 96% diantaranya menggunakan produk via internet. Media sosial yang paling sering digunakan youtube 43%, facebook 41%, whatsapp 39%, instangram 38% dan twitter 27%, jelas Wisnu Caroko (Praktisi Bisnis Digital).

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan DAS dan RHL MD.Wicaksono, dalam Workshop Pengembangan dan Pemasaran Produk Perhutanan Sosial Menuju Era Industri 4.0, Kamis (22/11/2018), di Hotel Regency Pringsewu.

Digital marketing diartikan beriklan dalam bentuk berupa tampilan audio, video, image dan text, melalui media sosial, website, tools iklan. Dengan demikian nantinya peserta dapat mempromosikan produknya melalui digital marketing, ungkap Kirsfianti L.Ginoga Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, maka kita harus siap dan harus menggunakan teknologi informasi dalam pengelolaan hutan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui AFoCo Project Component 3 memberikan fasilitasi kepada Kelompok Kemitraan Cempaka, Pekon Sumber Bandung, Pagelaran Utara, Pringsewu, binaan KPH Batutegi.

Diawali dari fasilitasi perencanaan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Remote Sensing pada tiga tahun lalu. Kelompok Kemitraan Cempaka mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) karet, kopi dan kakao. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Perhutanan Sosial.

Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi Puslitbanghut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas fasilitasi yang diberikan kepada Kelompok Kemitraan Cempaka, karena kegiatan ini hanya difasilitasi di tiga daerah Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur dan Lampung. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.