PWNU Lampung Restui KH Ali Qomarudin Kembali Pimpin NU Metro

Metro, Warta9.com – Puncak acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kota Metro, Senin (21/10/2019) malam digunakan Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Metro, KH Ali Qomarudin untuk berpamitan karena masa khidmadnya akan berakhir. Ia memohon maaf bila Selama Memimpin NU terdapat kesalahan dan kekurangan.

“Saya mohon maaf bila selama mendampingi NU Kota Metro kurang maju, kurang memiliki nuansa modern yang lebih maju. Tahun ini yang terakhir, Insya Allah bulan depan, bulan November masa khidmad saya mendampingi NU sudah berakhir, tahun depan biarkan yang lain, orang yang punya keilmuan lebih seperti Prof Mukri ini. Sebenarnya selama ini nasab saya tidak kena, karena saya bukan anaknya Kiai, jadi sebenarnya kurang tepat, hanya faktor nasib saya jadi Ketua NU. Untuk itu pada Konferensi Cabang mendatang bisa mencari sosok yang lebih baik lagi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat yang telah menjabat Ketua Tanfidhiyah NU Metro 2 periode itu dihadapan Ketua Wilayah NU Lampung, Prof DR HM Mukri dan ribuan Pengurus dan Jam’iyah NU di lapangan Tejosari.

Sementara Ketua Wilayah NU Provinsi Lampung, Prof DR HM Mukri menanggapi pamitnya KH Ali Qomarudin itu ternyata punya kesan tersendiri dan justru memberi sinyal merestui kembali agar Ali bisa memimpin NU Metro, alasannya NU Cabang Metro selama dipimpin duwet KH Zainal Abidin sebagai Ketua Suriyah dan KH Ali Qomarudin sebagai Ketua Tanfidhiyah mengalami mengalami kemajuan.

“NU selama dibawah kepemimpinan Pak KH Ali Komarudin dan pak KH Zainal paling maju di Lampung, saya sangat menaruh hormat sama beliau, Pak Ali orangnya baik dan santun serta hafal Al Qur’an,” katanya menyanjung.

Namun meski tinggal sebulan lagi akan menggelar Konferensi Cabang tepatnya tanggal 23 – 24 November 2019 mendatang sejauh ini belom ada sosok yang secara terang-terangan menyampaikan kesiapannya maju menjadi kandidat untuk menggantikan sosok KH Ali Qomarudin.

Ketua Suriyah NU Metro, KH Zainal Abidin mengungkapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) NU hasil kongres Jombang yang berlaku saat ini tidak mengatur dan membatasi masa jabatan Ketua NU berapa periode, berbeda dengan AD-ART NU sebelumnya yang membatasi hanya 2 periode dan tidak bisa dipilih kembali.

“Karena AD ART tidak melarang untuk maju lagi menjadi Ketua untuk periode ketiga ya silahkan saja, kita serahkan sepenuhnya kepada pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang memiliki suara untuk memilih dan menentukan sosok yang dianggap pas memimpin NU Kota Metro untuk 5 tahun kedepan, di NU itu tidak dikenal istilah memintak jabatan, tapi kalau dimintak maka harus mau”, katanya.

Sementara Ketua LP Ma’arif Metro, Ismail saat dimintai tanggapanya terkait kesiapannya maju menggantikan Ali Qomarudin justru terkesan menghindar dengan dalih dalam aturan yang tak tertulis Ketua NU itu harus dipimpin sosok yang pernah mengenyam pendidikan pesantren.

“Ada aturan yang harus kita pegang bersama, idialnya Ketua NU itu dipimpin sosok yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, ini aturan yang tidak tertulis yang menjadi panduan meski tidak diatur dalam AD ART,” katanya yang diamini Sekretarisnya, Agus Setiawan.

Pada bagian lain, Dr Mispani Ramli yang saat ini menjabat Rektor Institut Agama Islam Ma’arif juga cenderung lebih memilih zona aman dan kurang memberikan respon kesiapanya maju menjadi Ketua NU Metro untuk periode 5 tahun kedepan.

“Kalau mau maju, pasti nanti ditanya silahkan Pilih jadi Rektor apa mau jadi Ketua NU”, katanya ketawa sambil melirik ke Ketua LP Ma’arif Ismail yang duduk disampinya.

Terpisah Khatib PC NU Metro, KH Zamroni saat dimintai tanggapan akan kesiapanya menggantikan sosok KH Ali Qomarudin cenderung setuju dengan statemen KH Zainal Abidin bila jabatan di NU tidak harus meminta, tetapi kalau diminta maka harus dilaksanakan dengan dengan amanah dan penuh tanggung jawab.

Tampak hadir dalam acara itu, Ketua PW NU Lampung, Prof DR H Muhammad Mukri, Wakil Ketua DPRD Metro, Anna Morinda, Asisten I Pemkot Metro, Ridwan, Ketua LP Ma’arif Lampung, Dr H Subandi, Ketua LP Ma’arif Metro, Drs Ismail, MPd, pengusa muda yang sukses, H Rudi Hartono, Ketua TU Kemenag Metro, H Syahro Marwan dan pengasuh Ponpes serta Ketua-Ketua MWCNU.(W9-joko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.