Majalengka, Warta9.com – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, menjadi Nara sumber dalam seminar Nasional Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Majalengka.
Seminar Nasional tentang Implementasi Artificial Intellegence Dalam Merdeka Belajar pada Bidang Humaniora, IPTEK dan Sains, digelar pada Selasa (31/10/2023).
Nasrullah Yusuf dalam seminar nasional ini mengangkat tema tentang “Menggali Kreativitas Tanpa Batas dengan Generative AI Dalam Pendidikan”.
Nasrullah Yusuf membeberkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau AI.
Dalam seminar ini, Nasrullah juga menerangkan Perbandingan antara Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Manusia.
Nasrullah Yusuf menjelaskan, Kecerdasan Buatan (AI) merujuk kepada kemampuan komputer atau sistem komputer untuk melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan Manusia.
Secara umum, AI merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika dan karakteristik kecerdasan lainnya.
Dalam paparannya, Nasrullah menjelaskan Perbandingan Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Manusia.
1. Sumber Kecerdasan
Kecerdasan Buatan (AI)
Sumber Kecerdasan adalah buatan manusia dan berasal dari
pemrograman komputer
serta pembelajaran dari
data.
Kecerdasan manusia adalah hasil
evolusi biologis yang kompleks dan
dipengaruhi oleh faktor genetik
serta pengalaman sepanjang hidup.
2. Pembelajaran dan Adaptasi
AI dapat belajar dari data dan pengalaman, tetapi hanya sejauh kemampuan pemrogramannya.
Manusia memiliki kemampuan
untuk belajar, beradaptasi, dan
mengembangkan pemahaman baru
secara kontinu sepanjang hidup.
3. Emosi dan Kesadaran
AI tidak memiliki emosi, kesadaran, atau pemahaman tentang perasaan.
Manusia memiliki emosi, kesadaran
diri, dan pemahaman mendalam
tentang perasaan dan interaksi sosial.
4. Pemecahan Masalah
AI dapat sangat baik dalam pemecahan masalah matematis dan logis yang terstruktur.
Manusia memiliki kemampuan untuk
memahami dan mengatasi masalah
yang sangat abstrak dan kompleks,
menggunakan pemikiran kreatif,
intuisi, dan penalaran tingkat tinggi.
Nasrullah mengatakan, AI memiliki kelebihan yaitu; Kemampuan analitik, Peningkatan Efesiensi dan Produktifitas, Otomatisasi, pengambilan Keputusan yang obyektif dan inovasi-inovasi baru.
Namun Nasrullah juga menyampaikan, AI juga memiliki kekurangan yaitu; Ketergantungan pada data, resiko keamanan dan privasi, penggantian pekerjaan manusia.
Tantangan utama Implementasi AI yaitu:
1. Etika terkait hasil karya yang dihasilkan oleh AI
2. Integrasi AI termasuk dukungan infrastruktur dan teknologi
3. AI untuk tujuan merugikan seperti penyebaran informasi palsu
4. SDM untuk mengembangkan teknologi AI.
Selain Nasrullah, Seminar Nasional Pendidikan juga menghadirkan beberapa Nara sumber yaitu; Dr. H. Karena Sobahi, Prof. Dr. Ir. H. Sutarman, MSc, guru Besar Universitas Pasundan Bandung. (W9-jm)