Sejarah Perkembangan Steganografi, oleh : Dr. Si. Dedi Darwis, M.Kom*

 

Warta9.comSteganografi merupakan teknik dalam ilmu kriptografi yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dalam bentuk media lain, seperti gambar atau audio. Teknik steganografi dapat dianggap sebagai suatu seni untuk menyembunyikan pesan rahasia tanpa menarik perhatian orang lain.

Sejarah steganografi dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani Kuno, di mana Herodotus menggunakan steganografi dalam tulisannya untuk menyembunyikan pesan rahasia dalam tulisan-tulisan kuno. Namun, teknik steganografi pada waktu itu masih sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan kode yang sangat mudah dipecahkan.

Pada abad pertengahan, steganografi berkembang lebih kompleks dan mulai digunakan untuk tujuan militer. Salah satu teknik yang populer pada saat itu adalah menggunakan jaring laba-laba sebagai media untuk menyembunyikan pesan rahasia. Selain itu, teknik penyembunyian pesan dalam ilustrasi dan kaligrafi juga menjadi populer pada masa itu. Dalam revolusi industri, steganografi semakin berkembang dengan adanya teknologi baru seperti telegraf dan telepon. Teknik steganografi pada masa itu melibatkan penggunaan kode Morse dan penggunaan nada telepon sebagai media penyembunyian pesan rahasia.

Perkembangan Teknologi Komputer dan Steganografi
Perkembangan teknologi komputer pada abad ke-20 memungkinkan steganografi menjadi lebih kompleks dan mudah dilakukan. Pada tahun 1985, sebuah artikel ilmiah yang ditulis oleh Neil F. Johnson dan Sushil Jajodia membahas tentang pengembangan teknik steganografi modern yang menggunakan metode penyisipan bit pada file digital. Teknik ini kemudian dikembangkan dan semakin populer digunakan dalam komunikasi digital. Pada masa sekarang, steganografi semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengiriman pesan rahasia, perlindungan hak cipta, dan pengamanan informasi rahasia. Namun, steganografi juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik, seperti untuk melakukan kejahatan dan aktivitas terorisme.

Teknik Steganografi Modern
Teknik steganografi modern yang paling banyak digunakan adalah teknik penyisipan bit dalam file digital. Dalam teknik ini, pesan rahasia disisipkan ke dalam file digital, seperti gambar atau audio, dengan cara memodifikasi bit-bit yang tidak terlihat oleh mata manusia. Bit-bit yang dimodifikasi tidak akan mempengaruhi kualitas file digital dan tidak akan terlihat oleh orang lain yang tidak mengetahui teknik steganografi. Salah satu teknik steganografi modern yang sangat populer adalah teknik Least Significant Bit (LSB). Dalam teknik ini, pesan rahasia disisipkan ke dalam file digital dengan cara mengganti bit-bit paling tidak signifikan dalam file digital dengan bit-bit pesan rahasia. Bit-bit yang diganti tidak akan mempengaruhi kualitas file digital dan tidak akan terlihat oleh mata manusia.

Risiko Penggunaan Steganografi
Meskipun steganografi digunakan untuk tujuan yang bermanfaat seperti pengiriman pesan rahasia, perlindungan hak cipta, dan pengamanan informasi rahasia, penggunaannya juga memiliki risiko. Steganografi dapat digunakan untuk melakukan kejahatan dan aktivitas terorisme. Selain itu, steganografi juga dapat digunakan untuk menghindari deteksi oleh perangkat lunak keamanan dan dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan serangan siber.

Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat dalam keamanan dan penegakan hukum perlu memahami teknik steganografi dan dapat mengidentifikasi pesan rahasia yang disembunyikan dalam file digital. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mencegah atau mengatasi kejahatan dan aktivitas terorisme yang menggunakan steganografi.

Di masa depan, steganografi masih akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital. Perkembangan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT) dan teknologi 5G akan membuka lebih banyak peluang untuk penggunaan steganografi dalam komunikasi digital. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang steganografi di kalangan masyarakat dan para ahli keamanan. Selain itu, perlu juga pengembangan teknologi keamanan yang lebih canggih untuk mengatasi penggunaan steganografi dalam kejahatan dan aktivitas terorisme. (*Tim Kelompok Keilmuan Jaringan dan Digital Forensik Universitas Teknokrat Indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.