Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Dosen, Rektor Teknokrat : Perguruan Tinggi Harus Berinovasi

Jakarta, Warta9.com – Dosen sebagai salah satu penggerak perubahan. Karena itu, tenaga pengajar harus banyak belajar dan berinovasi sehingga mampu menjawab tantangan di era digitalisasi yang berkembang sangat pesat.

Oleh karena itu, Universitas Teknokrat Indonesia berpartisipasi dalam Seminar Nasional bertema “Peningkatan Kualitas Dosen dan Perguruan Tinggi melalui Inovasi Pembelajaran dan Digitalisasi Teknologi” di Jakarta Convention Center, Sabtu (8/2/2020).

Seminar yang diselenggarakan Asosiasi Dosen Indonesia ini diikuti oleh dosen dan praktisi pendidikan dari seluruh provinsi di Indonesia. Universitas Teknokrat Indonesia mengirim 17 perwakilan dalam acara tersebut. Bahkan Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, mengikuti seminar nasional ini.

Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA mengatakan, bahwa perguruan tinggi harus berinovasi untuk meningkatkan mutu dan mencetak SDM unggul. Karena itu, pembelajaran sekarang tidak hanya content delivery atau hanya menyampaikan materi di kelas. Tapi harus punya inovasi terutama dosen dalam mengajar bisa memanfaatkan diskusi saat tatap muka di kelas.

Dalam seminar nasional ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran Dr. Paristiyanti Nurwardani, MP. memberikan pemaparan kebijakan penyelenggaraan Kampus Merdeka yang bertujuan untuk membangun SDM Indonesia yang berdaya saing.

Selain itu, Menteri Ristek/BRIN yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Prof. Heri Hermansyah, M.Eng. memberikan pemaparan mengenai kebijakan peningkatan publikasi dan output inovasi seperti Hak Cipta dan Paten yang berkualitas.

Dalam seminar ini Wakil Rektor IV Universitas Teknokrat Indonesia Achmad Yudi Wahyudin, SPd, MPd, memanfaatkan momen ini untuk bertanya banyak hal terkait inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Yudi menanyakan tentang mekanisme kebijakan kerjasama antar universitas dan industri, dan upaya pemerintah agar program kampus merdeka terselenggara dengan baik. Karena diyakini banyak kampus yang belum memahami sepenuhnya kampus merdeka sebagaimana program Mendikbud. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.