Bandarlampung, Warta9.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Heti Friskatati, SE, melaksanakan pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Langkapura Baru Kecamatan Langkapura Bandarlampung, Minggu (5/11/2023).
Heti Friskatati juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bandarlampung senang bisa bersilaturrahmi dengan warga dan merupakan bagian dari warga di Kelurahan Langkapura Baru.
Heti juga sangat senang bertemu warga Langkapura Baru telah hadir dalam acara sosialisasi IPWK yang merupakan agenda DPRD Bandarlampung.
Anggota DPRD Bandarlampung dari Fraksi Partai Golkar ini menghimbau warga tetap menjaga persatuan dan kebersamaan walaupun beda pilihan. Terlebih pada tahu 2024 lanjut Heti, merupakan tahun politik, makanya kita harus tetap menjaga persatuan. “Tidak perlu gontok-gontokan, berselisih gara-gara beda pilihan. Kita harus tetap rukun, walau ada saudara kita yang pilih apel, jeruk dan lainnya,” ujar Heti Friskatati mengistilahkan.
Heti juga akan selalu hadir di tengah masyarakat. Bila ada sesuatu yang perlu disampaikan, walaupun tidak bertemu langsung dirinya, Heti menyampaikan agar menyampaikan kepada orang-orang yang sudah dua percaya di masyarakat.
Dalam kegiatan sosialisasi IPWK di Kelurahan Langkapura Baru, Heti Friskatati menghadirkan dua nara sumber seorang akademisi juga advokat Gindha Ansori Wayka, jurnalis senior Jamhari.
Nara sumber Gindha Ansori Wayka, mengajak masyarakat agar mengingatkan anak-anak dan generasi muda mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.
Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan. Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat. Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila.
Karena itu, sebagai masyarakat kita harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman. Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia. Apalagi menghadapi Pemilu sangat perlu memegang nilai-nilai Pancasila agar persatuan tetap terjaga walau beda pilihan.
Sedangkan Nara sumber Jamhari menyoroti pentingnya masyarakat melakukan bela negara.
Karena mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW. Karena Rasulullah, seorang pemimpin yang mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau.
Jamhari juga menyampaikan, mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma. Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina.
Karena itu, kita wajib menjaga kemerdekaan RI, menjaga Pancasila, menjaga Bhineka Tunggal Ika, menjaga NKRI, dan menjaga Undang-undang 1945, karena ini bagian dari iman dan ajaran agama. (W9-jm)