Terkuak, Ini Amanah Ibadah Berkah Khamami Selama Jadi Bupati

Mesuji – Jika berbicara tentang Khamami (Pak Mamiek) tentu bukan hal yang tabu dan baru didengar ditelinga dari usia muda sampai lansia, khususnya bagi warga Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.

Mamiek disini bukanlah sosok pelawak senior yang sempat kondang bersama group lawak Srimulat. Tapi ia seorang tokoh pemimpin yang rela berjuang memberikan pelayanan dan pembangunan dalam mewujudkan program-program pro-rakyat.

Khamami putra kelahiran Kebumen, 8 Februari 1968 lalu, adalah figur yang dikenal sebagai bupati blusukan, senang bekerja siang maupun malam, seakan tiada hari libur kecuali tidur.

Selain itu, Khamami juga mempunyai kepribadian yang terkadang sulit untuk dilakukan oleh setiap orang.

Pasalnya, dari beberapa kegiatan dalam memberikan pelayanan dan pembangunan di Kabupaten Mesuji, dirinya kerap kali melakukan pekerjaan ganda dikerjakan dalam satu waktu ibarat pepatah ‘sekali berdayung, dua tiga pulau terlampaui’.

Sehingga ia sering disebut sebagai ‘Bupati Gila Kerja’ dalam membangun Kabupaten Mesuji di ‘Bumi Ragab Begawe Caram’ tersebut.

Dari semua progres Khamami menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Mesuji, ternyata sang pemimpin ini juga pernah menuai kritik bahkan spekulasi dari warga Mesuji, (Narasumber yang enggan disebut namanya .red), menyatakan bahwa gerak sigap, tepat, dan cepat Khamami dalam mewujudkan program pro-rakyat telah menjadikan jabatan bupati itu ‘AIB’ baginya.

Narasumber menerangkan, sejak awal Khamami menjabat sebagai Bupati Mesuji pada tahun 2012 lalu, ia mengaku dirinya adalah orang yang yang belum bisa menerima Khamami menjadi pemimpin di Kabupaten yang saat itu masih berjuluk ‘Sai Bumi Serasan Segawe’.

Terlebih ketika Pemerintah Kabupaten Mesuji dibawah nahkoda bupati definitif pertama itu memulai program kerjanya dengan melakukan pembangunan infrastruktur pelebaran badan jalan sampai bentangan 12 meter, serta dibukanya jalan-jalan baru penghubung desa yang menyebabkan kabut debu.

“Karena kebijakan bupati, saya sangat jengkel ketika lewat dijalan itu, debunya tebal, sampai baju dan celana yang saya pakai berubah warna dari putih menjadi coklat, hitam jadi keputihan. Apalagi setelah diguyur hujan, jalannya licin seperti diselimuti karpet merah,” keluhnya

Ia menjelaskan, saat itu pernah beredar kabar kalau di Mesuji akan dibuat tempat hiburan seperti taman rekreasi wisata keluarga dilengkapi kolam renang, waterboom, kebun binatang dan aneka mainan anak seperti yang ada dikota-kota besar.

Mendengar hal itu, “Saya merasa miris dengan kabar khayalan yang sulit masuk akal. Kalaupun itu terlaksana, siapa yang mau datang kesana. Keluar sebentar saja warna pakaian sudah berantakan,” cibirnya

Selain itu tambahnya, ia pun pernah mendengar pidato yang disampaikan Khamami, bahwa Pemkab Mesuji akan memberi bantuan seragam sekolah gratis untuk anak sekolah dasar sampai siswa/i sekolah lanjutan tingkat atas, seperti topi, dasi, tas, sepatu, seragam, training dan alat tulis.

Sementara untuk para guru ngaji, marbud (pengurus masjid), dan guru-guru honorer akan diberi tunjangan tambahan (gaji) tiap bulannya.

“Bagaimana mungkin itu terjadi, sedangkan Khamami pernah menjelaskan kalau anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Mesuji terkecil dari 13 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Lampung,” ungkap dia, Jumat 5 Oktober 2018

Tidak sampai disitu, sumber pun membeberkan tentang ucapan yang dilontarkan Khamami terkait program pro-rakyat mulai dari sektor pertanian, perikanan, kesehatan, rumah tempat tinggal sampai mengurangi tingkat angka pengangguran di Mesuji cuma janji-janji yang sudah biasa diucapkan oleh tokoh/figur, semata hanya ingin mendapat pujian sebagai modal pencitraan.

“Ya, saya sempat salah sangka, kalau semua yang diucapkan beliau itu hanya janji kosong saja,” ketusnya

Tapi, kata dia, semakin kedepan menjelang usia Kabupaten Mesuji ke-10 tahun sejak berpisah dari Kabupaten Tulang Bawang, ia dikejutkan dengan perkembangan Mesuji yang terlihat signifikan.
Jalan yang dulu berdebu dan berlumpur, kini sudah mengeras dengan cor rigid beton dan aspal.

Bahkan terangnya, saat ini Pemkab Mesuji sedang focus pada pembangunan Lean Concrete sepanjang 100 Km yang dikerjakan secara swakelola dengan memperkerjakan masyarakat setempat guna mengurangi angka pengangguran.

Lahan yang dulu kosong, sekarang sudah berdiri bangunan megah di tanah seluas 10 hektar dengan bermacam fasilitas hiburan, seperti kolam renang, water park, gues house, mainan anak, kebun binatang, aneka tanaman, gedung serba guna, musholla, sampai aquarium raksasa yang diisi berbagai jenis ikan jumbo air tawar Arapaima berhabitat dari sungai Amazon.

“Daerah yang dulu sepi, kini dikunjungi oleh puluhan ribu orang dengan dibangunnya Taman Rekreasi Keanekaragaman Hayati (kehati) yang berlokasi di Desa Mekar Sari/Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya,” jelas dia

Adapun bantuan pakaian gratis untuk anak sekolah, itu telah dilakukan. Kebijakan tambahan gaji bagi guru honorer dan lain-lain juga diberikan. Dan bantuan pembuatan kolamisasi, terpal, bibit ikan, pun sudah terealisasi melalui pihak dinas terkait.

Untuk pembangunan rumah kita dan stimulan (Baperlahu) bagi warga tidak mampu dan orang jompo, ini pula sedang di kerjakan.

Bantuan beras dan pemberian uang saku untuk anak yatim usia (maksimal 12 tahun) juga tetap akan dilanjutkan sampai di tahun 2019 mendatang.

“Wuah, dengan action kerja nyata seperti itu, mutlak tafsiran saya selama ini salah. Ternyata Khamami tidak seperti apa yang kami kira. Khamami bukan pemain sulap, tapi Khamami punya naluri untuk merubah sesuatu menjadi jauh lebih baik,” terangnya.

Khamami bukan robot, tapi Khamami punya jiwa yang kuat untuk berbuat. Khamami bukan peramal, tapi Khamami tau apa yang masyarakat mau. Khamami bukan aktor sinetron, tapi Khamami piawai menempatkan perannya sebagai penguasa. Khamami seorang pejabat, tapi Khamami sosok pemimpin yang merakyat.

“Khamami bukan kilat, tapi Khamami akan datang di waktu yang tepat. Terimakasih Pak Khamami, semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat. Dengan semua program kerja nyata seperti ini, semoga jabatan bupati yang diemban dapat menjadikan “Amanah Itu Berkah” (AIB), ditangan pemimpin-pemimpin seperti Bapak,” pungkasnya. (W9-San)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.