Universitas Teknokrat Siap Pelopori Metodologi Pengajaran Metaverse di Indonesia

 

Rektor UTI HM. Nasrullah Yusuf bersama Wakil Rektor Mahathir Muhammad, pada acara pembukaan Teknokrat Expo 2024. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), membuat kolaborasi antara kecerdasan buatan dengan Metaverse. Inovasi yang dirancang untuk memanfaatkan teknologi terbaru dalam dunia pendidikan dan memberikan pengalaman belajar mengajar yang menarik bagi mahasiswa.

Sekolah Metaver pertama di Indonesia bahkan dunia, berkat karya dosen dan mahasiswa yang sudah dikembangkan di sekolah-sekolah di Lampung oleh Universitas Teknokrat.

Rektor Univetsitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, saat dimintai keterangan di sela-sela Teknokrat Expo 2024, Rabu (31/1/2024), mengatakan kampusnya siap menjadi pelopor metodologi pembelajaran metaverse di Indonesia.

Nasrullah juga berharap teknologi ini makin memudahkan pembelajaran di kampus termasuk untuk sidang skripsi yang bisa dilakukan dengan teknologi itu.

Rektor mengatakan, penggunaan Metaverse dan AI dalam pembelajaran dan pendidikan dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dan pengajar. Dengan adanya teknologi ini, pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif, dan dapat diakses oleh semua orang tanpa batasan waktu dan ruang

Sementara itu, Wakil Rektor UTI Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mengatakan, bahwa UTI terus melakukan pengenalan metaverse baik kepada mahasiswa maupun di sekolah-sekolah di Provinsi Lampung.

Mahathir juga berharap mahasiswa mendapat pengetahuan yang banyak dan aplikatif dalam pengembangan teknologi. Dengan demikian, mereka bisa menaikkan mutu hidupnya dengan memanfaatkan teknologi metaverse untuk kehidupan.

Apresiasi pengembangan teknologi di Kampus UTI disampaikan Kepala Balitbangda Provinsi Lampung Dr. Ir.
Hamartoni Ahadis. Ia menyambut baik UTI yang telah mempelopori metodologi metavarce dalam pembelajaran.

Apresiasi juga disampaikan oleh Puslitbang Kementerian Kominfo RI Sri Ariyanti. Menurut Sri Ariyanti, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memberikan apresiasi tinggi kepada Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) terhadap pengembangan teknologi metaverse.

Pasalnya, Universitas Teknokrat dinilai kampus yang paling awal menerapkan metaverse dalam kehidupan di kampus. Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo memberikan atensi besar kepada Teknokrat yang terdepan dalam menyonsong teknologi ini.

Sri mengatakan, bahwa pada Februari tahun lalu, Universitas Teknokrat Indonesia terpilih menjadi kampus pertama yang digandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pelatihan metaverse.

Penerapan Metaverse dan A.I untuk pendidikan sudah dimulai UTI pada semester genap tahun lalu. Penelitian dan Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa dosen yaitu Yuri Rahmanto, M.Kom. (Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse), Dr. Si. Dedi Darwis, M.Kom (pakar Kecerdasan Buatan dan Data Science), Ade Surahman, M.Kom. (pakar Game Design), Donaya Pasha, M.Kom. (Pakar Pengembangan Avatar), Auliya Rahman Isnain (pakar AR dan VR), Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd (pakar teknologi pendidikan), dan Dr. Ryan Randy Suryono (Pakar Fintech dan Blockchain).

Pembelajaran dan pendidikan dalam dunia virtual Metaverse memiliki banyak manfaat yang dapat diperoleh. Salah satu manfaatnya adalah fleksibilitas waktu dan tempat yang lebih besar, sehingga memungkinkan orang untuk belajar tanpa harus terikat dengan jadwal yang kaku atau harus hadir secara fisik di tempat belajar. Selain itu, Metaverse juga menyediakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan menarik, yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar.

Melalui penggunaan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih visual dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Metaverse juga memberikan kesempatan untuk kolaborasi antara siswa dan pengajar dari berbagai belahan dunia. Sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan pengetahuan secara global. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang budaya, bahasa dan kebiasaan lainnya yang berbeda dengan mereka. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.