Wendy Melfa Launching Buku “Menakar Demokrasi Dalam Pandemi”

Bandarlampung, Warta9.com – Kelompok Ruang Demokrasi (RuDem), hari ini, Selasa (13/10/2020), akan meluncurkan buku dengan judul “Menakar Demokrasi Dalam Pandemi” karya Wendy Melfa, di Warung Kopi WAW Lamban Gunung Jalan Agus Salim, No. 23 Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung.

Kumpulan tulisan yang terhimpun dalam buku ini merupakan buah pemikiran yang mengedepankan ide dan gagasan Wendy Melfa dalam meneliti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia baik pada tataran konsepsional, berkaitan dengan peraturan yang berlaku, maupun dalam implementasinya di tengah pandemi Covid-19 yang melahirkan tatanan “adaptasi kebiasaan baru” (AKB) alias New Normal.

Dalam keterangan persnya Senin (12/10/2020), Wendy Melfa mengungkapkan jika pilkada tahun 2020 akan menjadi pemilihan umum (pemilu) yang sangat penting, sekaligus akan menjadi catatan sejarah karena pilkada dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Meski regulasinya tidak ada yang berubah, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 masih dipakai, peraturan KPU juga masih dipakai, akan tetapi pemerintah menambahkan peraturan KPU baru sesuai dengan situasi pandemi dan mengutamakan protokol kesehatan.

Menurut Wendy, mantan Bupati Lampung Selatan yang kini menjadi penulis aktif di sejumlah media, niatnya memberikan sumbangsih pemikiran melalui tulisan-tulisan dalam buku dengan harapannya dapat menjadi alternatif pemikiran atau ide dalam iklim demokrasi yang terus berkembang.

Acara yang sekira juga dihadiri Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR RI itu akan dimulai pagi hari, pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai. Seperti yang tertuang dalam pengantar buku, Aziz Syamsuddin mengungkapkan prespektif kumpulan tulisan dalam buku ini mengacu pada proses politik, yang kemudian menjelma menjadi hukum positif (resultante) telah memenuhi syarat formil pembentukan UU. Maka sejak diundangkan itulah harus dihormati seluruh lapisan masyarakat, termasuk para penyelenggara dan peserta pilkada.

Azis dalam pengantarnya mengatakan, perubahan budaya secara cepat apalagi tanpa sosialisasi yang massif kepada masyarakat kita dapat menyebabkan ‘gagap budaya’, tentu persoalan ini sangat tidak kita harapkan. Karena akan berimplikasi negatif dalam pelaksanaan Pilkada ditengah pandemi ini.

Di tengah pandemi, demokrasi tidak boleh mati. Pilkada di momen ini perlu ditekankan pada keselamatan pemilih dan penyelenggara, sosialisasi penyelenggaraan pilkada dan visi misi kandidat harus dipastikan tidak ada persoalan pada saat penyelenggaraan pilkada.

Kemudian, out put pilkada menghasilkan kepala daerah yang bersih, baik dalam cara memenangkan pilkada maupun unggulnya program kerja. Prinsipnya, pilkada harus menghasilkan pemimpin daerah yang mampu menyejahterakan masyarakat.

Buku Wendy Melfa ini mendapatkan momentum tatkala diterbitkan jelang perhelatan pemilihan kepala daerah yang rencananya akan digelar pada 9 Desember 2020.

Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Ketua Mahkamah Konstitusi RI Periode 2015-2018, mengatakan, pilkada yang rencananya akan digelar pada Desember 2020 mendatang dari semula direncanakan pada September 2020, terjadi penundaan dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Pandemi Covid-19 saat ini dapat dipandang sebagai ancaman serius bagi penyelenggaraan demokrasi. Sebab, proses suksesi kepimpinan di suatu negara atau proses pengisian lembaga parlemen dalam Pemilu berpotensi terhambat dengan adanya pandemi.

Prof. Arif juga memaparkan data yang dilansir situs Council on Foreign Relations, ada setidaknya ratusan negara yang sedianya akan menggelar pemilihan umum pada 2020, harus terganggu dengan adanya pandemi Covid 19. Ada kurang lebih 60 negara yang memutuskan untuk menunda perhelatan demokrasinya. Meskipun ada pula negara-negara yang bersikukuh untuk tetap melaksanakan pemilihan seperti Burundi, Prancis, dan Korea Utara. Bahkan saat ini Amerika tengah bersiap melaksanakan pemilihan Presiden pada November 2020. Meskipun banyak kekhawatiran penyelenggaraan pemilu bakal berpotensi melambungkan jumlah penderita Covid-19.

Sementara, Y Wibowo panitia launching buku, mengharapkan acara yang akan dihelat dapat berjalan tertib dengan mengacu protokol kesehatan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.