APBD Pemkot Bandarlampung Katanya Besar Cuma Pepesan Kosong, THR ASN Belum Dibayar

Bandarlampung, Warta9.com – Walikota Bandarlampung Herman HN yang gembar-gembor dan bangga APBD Bandarlampung hampir Rp3 triliun, rupanya hanya pepesan kosong. Terbukti beberapa tunjangan seperti tukin, RT/LK bahkan THR tak terbayarkan.

“Alaaahh APBD besar cuma pepesan kosong. Gak ada duitnya. Tukin fan THR kami aja belum kebayar,” kata salah satu ASN di sektetariat Dewan.

Menjelang hari raya, puluhan ribu pegawai lain di Provinsi Lampung sudah menikmati gaji 14 atau tunjangan hari raya (THR), mereka justru gigit jari. Hingga Selasa 19 Mei belum ada tanda- tanda tunjangan tersebut dibayarkan. Sedangkan hari kerja sebelum libur lebaran hanya sampai Rabu (20/5/2020).

Sumber terpercaya di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)  Bandarlampung menyebut, THR ASN belum dibayar karena kas Pemkot Bandarlampung kosong.

Beberapa ASN di lingkungan Pemkot Bandarlampung mengeluhkan soal THR yang belum juga dibayarkan. Padahal, kebutuhan hidup sangat banyak di tengah himpitan corona virus disease 2019 (Covid-19).

Terlebih, gaji bulanan sudah dipotong karena mengajukan pinjaman di bank. Sehingga, untuk kebutuhan lebaran dan pembayaran zakat fitrah hanya mengandalkan THR.

“Gaji sudah habis dipotong cicilan bank. Untuk membayar zakat dan kebutuhan lebaran kami hanya mengandalkan THR. Tapi kalau tidak dibayar begini bagaimana?” keluhnya.

Dia menyebut THR setara dengan gaji pokok sebulan. “Kami hanya merasakan gaji full satu tahun sekali, dari THR itu. Tanpa adanya potongan,” ujarnya.

Atas dasar itu, dia sangat berharap walikota membayarkan THR mereka. “Kami tunggu besok. Karena besok hari terakhir kerja, habis itu libur. Masa di daerah lain sudah cair, di sini belum,” tegasnya.

Senada, pegawai lainnya menyebut informasi yang didapat THR akan dibayarkan pada Juni mendatang, bersamaan dengan gaji bulanan. Menurut dia, alasannya saat ini Pemkot tidak memiliki anggaran untuk membayar THR.

“Bendahara bilang bulan Juni, bareng gaji. Karena di kasda tidak ada duit, jadi semua ASN Pemkot menjerit,” keluhnya sambil mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.

Dia juga mempertanyakan alasan Pemkot tidak membayarkan THR. Padahal di kabupaten/kota lainnya sudah terealisasi. “Kenapa daerah lain bisa, tempat kita tidak? Kalau dibilang situasi Covid-19, kan kondisinya sama saja. Toh di daerah lain juga pandemi. Tapi mereka bisa bayar, kita tidak. Kan aneh,” sebutnya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.