Dukung KPB, Made Bagiasa Gandeng BNI 46 Bandarjaya Sosialisasi KUR Pertanian

Usai melakukan kegiatan Sosper, anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa bersama BNI 46 Cabang Bandar Jaya melakukan sosialisasi KUR Pertanian. (foto : ist)

Lampung Tengah, Warta9.com – Terobosan luar biasa dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa. Mendukung program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Kartu Petani Berjaya (KPB) dan membantu petani, Made Bagiasa menggandeng Bank BNI 46 Cabang Bandar Jaya untuk melakukan sosialisasi kredit pertanian tanpa jaminan.

Made Bagiasa juga Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung ini menggandeng BNI 46 Cabang Bandar Jaya turun ke petani melakukan sosialisasi KUR Pertanian. Langkah ini dilakukan Made, untuk mendukung program Gubernur Lampung KPB. Karena itu, dalam kegiatan Sosper dan pembinaan IPWK yang dilakukan Made Bagiasa di Lampung Tengah, pihak BNI diajak turun ke masyarakat.

Sejauh ini kata Made sosialisasi KUR Pertanian dari BNI sudah dilakukan di
Kecamatan Seputih Rahman, Kecamatan Seputih Banyak, Kecamatan Bandar Mataram dan Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.

Varga dari BNI 46 Cabang Bandar Jaya, Selasa (13/7/2022) mengatakan, sosialisasi program bantuan modal pertanian oleh Bank BNI Bandar Jaya Lampung Tengah guna membantu program unggulan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yaitu KPB dan membantu petani saat musim tanam.

Dengan menggandeng anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa, lanjut Varga pihaknya merasa terbantu. Sebab kata dia, dengan kemudahan pemberian yang diberikan BNI, masyarakat/petani masih tanda tanya benar apa iya pinjaman Rp10-50 juta tanpa jaminan. Tapi dengan menjemput bola menemui masyarakat dengan diyakinkan oleh anggota Dewan, maka petani di Lampung kini mulai mau mengajukan pinjaman.

Ditanya berapa petani yang telah mengajukan kredit pertanian ke BNI 46 Bandarjaya, Varga mengatakan hingga saat ini sudah sembilan ribu orang. Dia berharap jumlahnya akan terus meningkat dengan adanya sosialisasi langsung ke petani.

Disinggung, apa ada kendala pembayaran bagi petani, Varga mengatakan, selama ini lancar-lancar. Kalaupun ada kendala dalam pengembalian tidak banyak. “Petani itu kompak, kalau ada kendala melalui Gapoktan mereka membantu. Kalau ada keterlambatan sebulan dua bulan tidak banyak,” ujar Varga.

Ia melanjutkan, pinjaman yang diberikan BNI 46 Cabang Bandar Jaya sesuai dengan komiditas, kalau petani padi jangka waktu pinjaman enam bulan. Kalau petani jagung dansingkong jangka waktu 10 sampai 12 bulan. “Jadi mereka mengembalikan pinjaman waktu panen. Istilah mereka Yarmen (bayar waktu panen).

Varga melanjutkan, mulanya sulit untuk meyakinkan para petani, meski pihaknya sudah melakukan jemput bola. Tapi dengan menggandeng anggota Dewan seperti dilakukan Made Bagiasa BNI merasa terbantu. “Petani ini biasa dipersulit saat mengajukan pinjaman. Dengan kemudahan yang diberikan BNI 46 ternyata petani tidak mudah percaya. Makanya dengan ajakan pak Made kami terfasilitasi dan petani makin yakin,” ujar Varga.

Hingga saat ini lanjut Varga ada sekitar sembilan ribu petani yang sudah mengajukan pinjaman ke BNI 46. Target BNI 47 dari jumlah RDKK di Lampung Tengah diharapkan separuh bisa terealisasi KUR Pertanian. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.