Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arina Djunaidi, meminta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berperan dalam pengentasan kemiskinan. Sehingga yang tadinya muzaki menjadi muslim yang mengeluarkan zakat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Arinal Djunaidi, saat pelantikan Pimpinan BAZNAS Provinsi Lampung periode 2022-2027, di Mahan Agung, Kamis (18/8/2022).
Lebih lanjut Gubernur Arinal Djunaidi meminta agar ASN yang beragama Islam di Pemprov Lampung untuk membayar zakat. Gubernur Arinal juga mengajak, Instansi Pemerintah, Perbankan, BUMN, serta kalangan usaha untuk mengeluarkan kewajibannya sebagai muslim mengeluarkan zakat.
Karena menurut Gubernur Arinal,
Zakat adalah salah satu tiang ajaran Islam yang amat penting. Dengan zakat maka wajah kemasyarakatan dari ajaran Islam menjadi nyata. Sedangkan tanpa zakat, agama Islam hanya menjadi tidak sempurna. Akan tetapi bagaimana pelaksanaan zakat? Sampai sekarang umat Islam belum menganggap cukup penting kewajiban zakat ini.
Padahal Zakat merupakan potensi umat Islam yang cukup besar. Potensi tersebut apabila dikelola secara baik dan optimal akan dapat dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.
Umat Islam sebagai komunitas mayoritas di negeri ini seharusnya berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sangat sejalan dengan semangat ajaran Islam.
Partisipasi umat tersebut dapat diwujudkan dengan pelaksanaan zakat yang merupakan kewajiban agama dan juga mempunyai fungsi sosial. Potensi zakat belum dikelola secara optimal, diantaranya karena kurangnya kesadaran umat dalam melaksanakan zakat.
Saat ini yang menjadi masalah adalah bagaimana menjadikan zakat agar berfungsi sebagai amal ibadah dan juga sebagai konsep sosial. Inilah arti dari pendayagunaan zakat. Kesadaran yang cukup tinggi bagi umat Islam untuk mengeluarkan zakat, tampak baru terlihat dalam hal zakat fitrah. Kesadaran untuk mengeluarkan zakat mal (harta) masih belum menggembirakan. Pemanfaatan zakat mal adalah lebih luas daripada zakat fitrah dan masalah ini sangat tergantung dari pengelolaannya, bila pengelolaannya baik maka zakat itu akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat (mustahik)
Menyangkut peran dan kontribusi zakat terhadap kesejahteraan umat, Banyak yang dapat diwujudkan apabila pengelolaan zakat dilakukan secara terintegrasi atas dasar tanggung jawab bersama untuk mengoptimalkan peran zakat. Peran zakat sebagai salah satu sumber dana jaminan sosial bagi fakir miskin dan untuk membantu program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan adalah sejalan dengan tujuan bernegara. Karenanya, Gubernur Arinal Djunaidi menginkan nantinya ada kampung-kampung zakat di Provinsi Lampung.
“Pada kesempatan kali ini. Saya berharap BAZNAS Provinsi Lampung semakin gencar dalam sosialisasi, penghimpunan dan penyaluran. Kepada Pimpinan BAZNAS Provinsi Lampung yang telah dilantik, hendaknya dapat bekerja maksimal hingga zakat di Provinsi Lampung benar-benar dapat dilaksanakan melalui Badan Amil Zakat Nasional,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA, meminta BAZNAS Provinsi diminta bermitra dengan Pemprov Lampung. Karena BAZNAS bagian dari pemerintahan bukan ormas. Karena BAZNAS diberi tanggungjawab untuk pengelolaan zakat. Oleh karena itu, pengumpulan zakat perlu dikonsultasikan dengan Gubernur atau Bupati/ Walikota.
BAZNAS diminta berperan dalam pengentasan kemiskinan. Sehingga yang tadinya muzaki menjadi muslim yang mengeluarkan zakat. Dengan harapan, yang mengeluarkan zakat merdeka dan Muzaki menjadi merdeka.
Pimpinan BAZNAS Lampung yang dilantik yaitu; Dr. H. Iskandar Zulkarnain, MH, Drs. H. Luqmanul Hakim, MM, Komarunizar, SAg, Indriani Dewi Avitoningsih, MPd.I dan Asep Abdul Basit, SHI. (W9-jam)
