Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Ajak Masyarakat Gunakan Medsos Sebagai Pemersatu Bangsa

Bandarlampung, Warta9.com – Wakil Ketua DPR RI H. Lodewijk F. Paulus, mengatakan, mendekati tahun politik seperti saat ini sangat rawan informasi hoax yang berseliweran di media sosial (Medsos). Karena itu, anggota DPR RI ini mengajak masyarakat terutama “Sahabat Lodewijk” agar menggunakan Medsos sebagai sarana pemersatu Bangsa.

“Ingat Sahabatku sekalian, ini tahun politik. Medsos kita gunakan sebagai sarana pemersatu bangsa. Jangan mudah terpancing provokasi ataupun berita-berita yang belum tentu teruji kebenarannya,” kata Lodewijk F Paulus, pada acara “Ngobrol Bareng Legislator”, Kamis (18/8/2022).

Lodewijk juga mengajak masyarakat untuk jangan terjebak dalam politik identitas dan hendaknya bahu- membahu bersama segenap komponen bangsa lainnya untuk mereduksi polarisasi terutama menjelang Pemilu 2024.

Lodewijk yang juga Sekjen Partai Golkar ini makin inten berkomunikasi dengan masyarakat Lampung. Selain sering berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan turun ke desa-desa, Lodewijk juga aktif menggelar Webinar dengan Sahabat Lodewijk di Dapil Lampung 1.

Lodewijk, anggota DPR RI Dapil Lampung 1, kembali menjadi pembicara utama secara virtual pada acara bertajuk “Ngobrol Bareng Legislator” menyapa langsung ratusan “Sahabat Lodewijk” di daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1, Kamis (18/8).

Lodewijk Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini menyapa langsung ratusan “Sahabat Lodewijk” di daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1 yang berpartisipasi pada acara Webinar yang berlangsung selama dua jam ini.

Bersama narasumber Samuel Abrijanip dari Kemenkominfo dan Heri Wardoyo, SH, MSi, jurnalis senior, Lodewijk F Paulus mengupas “Bijak Bermedia Sosial”.

Dalam kesempatan ini Legislator yang merupakan mantan Danjen Kopassus ini memaparkan materi terkait dampak positif dan negative media sosial. Menurutnya, media sosial (medsos) bisa diibaratkan menjadi pedang bermata dua. Kenapa demikian? Karena medsos memiliki dua dampak dalam penggunaannya. Dampak yang dimaksud Sekjen Partai Golongan Karya ini adalah dampak positif.

Dimana medsos mampu digunakan untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar di berbagai daerah. “Banyak sekali pengguna medsos saat ini yang terpisah dari keluarganya, medos dapat dijadikan sebagai sarana silaturahmi untuk menyapa dan berkomunikasi kita dengan keluarga”, terangnya.

Selain itu, Lodewijk memaparkan pula bahwa media sosial juga dapat diaplikasikan dalam dunia bisnis, penggerak mesin ekonomi digital, sarana belajar dan mengajar, serta mempermudah komunikasi dalam dunia kerja.

Lodewijk dikenal sebagai seorang Jenderal Kopassus yang merupakan pasukan elite Republik ini. Pasukan ini dikenal tanggung, tegas, dan memiliki kemampuan khusus baik dari sisi intelijen maupun kemampuan tempur. Namun demikian, “Pak Haji” Lodewijk justru dikenal sahabat-sahabatnya di dapil sebagai sosok yang ramah, rendah hati, dan berbaur di masyarakat terutama kalangan millennial.

Oleh karenanya, kegiatan sosialisasi bijak bermedia sosial ini gencar diprakarsainya bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI). Menurut H. Lodewijk hal ini penting untuk memberikan edukasi kepada pengguna media sosial untuk selalu bijak, waspada, dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Lodewijk juga ingatkan dampak buruk penggunaan media sosial. “Saya tak bosan mengingatkan Sahabat Lodewijk sekalian, jangan posting hal-hal negative di medsos. Posting yang penting, bukan yang penting posting,” jelasnya sembari bercanda dengan Sahabatnya.

Yang dimaksud Lodewijk adalah masyarakat harus secara sadar menyaring segala informasi yang ada di medsos. Disamping masyarakat juga dihimbau untuk bijak memposting hal-hal di media sosial dan tidak menggunakan media sosial sebagai alat pemecah belah persatuan dan kesatuan.

Menanggapi pertanyaan peserta, Lodewijk F Paulus mengatakan, pendidikan yang paling bagus adalah lingkungan keluarga. Kalau keluarga sudah besar tidak masalah. Tapi, kalau masih ada keluarga yang kecil. Perlu peran dari orang tua ibu dan bapaknya. “Karena itu, Bapak Ibunya harus mengerti bijak dalam bermedia sosial,’

Sementara itu narasumber lain Heri Wardoyo mengatakan, saat ini satu orang bisa dilayani berjuta-juta informasi dari seluruh penjuru dunia. “Kita menghadapi limpahan informasi,,” ujar Heri.

Menurut Heri, saat ini kita mengalami perubahan yang mendasar sehingga semua dituntut untuk bijak dalam bermedia sosial. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.