Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, SMAN 9 Bandarlampung Kenalkan Warisan Budaya Lampung

Sebagai implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, SMAN 9 Bandarlampung mengenalkan Warisan Budaya Lampung dalam gelar karya P5. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Sebagai penerapan Kurikulum merdeka belajar yaitu, kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. SMA Negeri 9 Bandarlampung memperkenalkan warisan budaya Lampung lewat gelar karya hasil pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pengenalan warisan budaya Lampung itu berlangsung di halaman SMAN 9 Bandarlampung, dengan diperagakan seluruh siswa kelas 10, Kamis (2/3/2023).

Kepala SMAN 9 Bandarlampung, Linda Krisnawati, MPd, mengatakan gelar karya menampilkan warisan budaya Lampung di masa lampau yang merupakan bagian dari pembelajaran atau implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

Kurikulum merdeka merupakan kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah. Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Pada acara tersebut, para siswa tampil di depan para guru serta orangtua/wali murid, guna mengenalkan budaya Lampung kepada masyarakat luas.

Adapun budaya Lampung yang ditampilkan, seperti tarian, lagu, begawi atau tata cara adat khusus suku Lampung, dan nyeruit atau makan bersama ala tradisi Lampung.
“Mengenalkan budaya Lampung kepada para siswa lewat gelar karya P5 ini sangat penting karena mereka tinggal di Provinsi Lampung,” ujar Linda Krisnawati.

Mengangkat budaya Lampung pada P5, kata Linda, agar peserta didik dapat mengetahui serta memahami akan warisan budaya yang ada di Provinsi Lampung. Ia menilai masih banyak masyarakat terutama anak muda belum mengetahui warisan budaya Lampung, seperti maksud dari begawi dan cakak pepadun. Melalui ini, mereka bisa memahami.

Dalam kesempatan ini, Linda Krisnawati mengucapkan terima kasih kepada seluruh dewan guru yang telah mengajarkan peserta didik tentang warisan budaya Lampung. “Meski berlatih hanya dalam tempo dua minggu, namun mereka mampu tampil apik dan menarik. Kami sangat mengapresiasinya,” ujar Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Dr. Supeno, M.Pd, mendampingi Kepala Sekolah.

Sementara itu, Ketua Komite SMA Negeri 9 Bandarlampung H. Budi Harjo mengapresiasi kegiatan siswa kelas X.8 dalam penerapan kurikulum merdeka belajar yang mengangkat budaya Lampung sebagai warisan tanah leluhur. Melalui kegiatan ini, anak-anak dan generasi muda mengenal dan mengerti beberapa budaya Lampung.

Sedangkan siswa kelas X.8, Lasia Triasna, mengaku senang dapat mengikuti projek mengusung tema kearifan lokal Lampung dengan menampilkan budaya Lampung. Dia menyebutkan gelar karya ini mampu mengenalkan apa saja yang menjadi warisan budaya di Lampung. “Kami tadinya tidak tahu, melalui projek ini akhirnya kami bisa tahu,” tuturnya. (W9-jm)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.