Jelang Akhir Pendaftar Capres, Parpol Banyak Monuver, Petinggi Golkar Temui JK

Jakarta, Warta9.com – Menjelang masa akhir pendaftaran Capres dan Cawapres, sejumlah parpol mulai melakukan monuver politik untuk menjatuhkan pilihan.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar misalnya, melakukan pertemuan dengan Ketua Tanfid PBNU Prof. KH. Said Aqil Siraj dan Ketua Umum Dewan Syuro KH. Ma’ruf Amin dan sejumlah kiai NU.

Begitu juga dengan Partai Golkar. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi Partai Golkar mendatangi rumah dinas Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis pagi (9/8/2018).

“Partai Golkar ini kan kemarin sudah muter ke seluruh senior Partai Golkar, dan tentu hari ini ke Pak Jusuf Kalla,” ujar Airlangga di lokasi.

Menurut Airlangga, kedatangan mereka dilakukan dalam rangka kapasitas JK sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2009 – 2014. Jusuf Kalla lantas memberi arahan kepada parpol berlambang pohon beringin itu untuk menyikapi dinamika politik menjelang penutupan pendaftaran pasangan capres-cawapres ke KPU pada Jumat, 10 Agustus 2018. Situasi politik yang sangat dinamis dan bisa berubah dalam sekejap. Hal ini yang terjadi antara Gerindra dengan Demokrat.

“Kami mendapatkan arahan-arahan dari Pak JK, Pak Wapres, mengenai tentu situasi-situasi terkini. Dan tentu Pak Wapres memberikan arahan-arahan terkait dengan persiapan-persiapan lanjutan,” ujar Airlangga, seperti dikutip viva.co.id.

Airlangga enggan secara spesifik membeberkan arahan JK. Airlangga hanya menyampaikan bahwa JK berpesan supaya Partai Golkar senantiasa solid sehingga meraih hasil terbaik, baik di Pilpres, juga Pileg.

“Diingatkan bahwa Partai Golkar ini partai nomor dua, dan juga memiliki 18 juta pemilih, dan konstituennya luas. Sehingga dalam kontestasi Pemilu ke depan ini, suaranya harus dikonsolidasikan,” kata Airlangga. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.