Memalam Pitu Likokh, Tradisi Masyarakat Pesisir Barat Setiap 27 Ramadhan

Pesisir Barat, Warta9.com – Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat, kembali akan membuat gebrakan guna melestarikan dan menjaga budaya yang rutin setiap tahun digelar pada malam ke-27 Ramadhan atau yang disebut “Memalam Pitu Likokh”. Dengan membakar batok kelapa di 121 Pekon secara serentak pada malam ke-27 Ramadhan atau pada Sabtu 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB mendatang.

Memalam Pitu Likokh biasanya dimulai pada malam 27 Ramadhan sampai malam takbir dikumandangkan. Pada setiap halaman rumah, obor dan susunan tinggi batok kelapa yang sudah dilobangi tengahnya yang biasa disebut memalam sudah tersusun rapi tegak kokoh tertancap di tanah sebagai penyangganya.

Bacaan Lainnya

Aktifitas mengumpulkan batok kelapa ini sudah di mulai jauh hari sebelumnya, para anak kecil akan berkeliling mencari batok kelapa dari rumah kerumah dan ada juga yang memang sengaja mengumpulkan batok kelapa setelah memasak makanan bersantan.

Dahulu sebelum listrik mengaliri rumah-rumah penduduk seperti saat ini, ketika memalam Pitu Likokh tiba, muli-muli (gadis) akan dengan senang hati memungut bara tempurung kelapa untuk bahan bakar menyetrika baju lebaran, ibu-ibu sibuk membuat aneka bumbu masakan atau kue lebaran, dan tentu saja anak-anak yang bermain dengan riang gembira, mengelilingi nyala api, berkeliling kampung, berlari kesana kemari, bermain dengan riuhnya dan bernyanyi :
Memalam pitu likokh
Takebbekh
Wat sanak telu midokh
Sai dukhi lebon sinttekh

Disampaikan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat, Septi Istiqlal, untuk Ramadhan 1445 Hijriah ini atau Tahun 2024, Pemkab Pesisir Barat bersama Dewan Kesenian serta instansi terkait akan menggelar tradisi Memalam Pitu Likokh, yang pada tahun ini tepat pada Sabtu 6 April 2024 atau malam ke-27 Ramadhan.

“Dalam tradisi ini, setiap penduduk di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, secara serentak untuk bisa membakar batok kelapa yang tersusun meninggi menggunakan kayu sebagai penyangga pada Pukul 21.00 WIB atau setelah sholat tarawih,” papar Septi.

Tradisi ini memang sudah dilakukan secara turun temurun sejak dahulu kala oleh masyarakat khususnya yang berada di Pekon-pekon tuha seperti wilayah Kecamatan Lemong, Karyapenggawa, Pesisir Selatan dan bagian wilayah lain. Namun tahun 2024 Pemkab Pesisir Barat bersama Dewan kesenian serta instansi terkait, mengajak kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali untuk bisa serentak ikut melestarikan budaya “Memalam Pitu Likokh,”.

Kegiatan ini diawali dengan membakar batok kelapa di 121 Pekon disetiap halaman rumah warga secara serentak pada malam ke-27 Ramadhan atau pada Sabtu 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB mendatang.

Puncak kegiatan di pusatkan di halaman kantor Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat dengan rangkaian : lomba pawai obor, lomba bedug dan lomba vidio Memalam Pitu likokh.

“Marhaban ya Ramadhan, bulan puasa penuh berkah. Memalam Pitu likokh, merupakan malam yang sangat bermakna bagi masyarakat kita, cahaya yang menerangi dari batok kelapa, memiliki makna yang indah, dan itu salah satu bentuk syukur kepada sang pencipta. Mari kita jaga dan lestarikan budaya “Memalam Pitu Likokh, dengan bersama-sama menyalakan batok kelapa dan memasang obor disetiap rumah, semoga Allah memberikan ridho dan rahmatnya kepada kita dibulan Ramadhan ini ,” pungkas Septi. (Eva)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.