Panaragan, Warta9.com – Pemkab Tulangbawang Barat, Lampung, meluncurkan program pencanangan gerakan kandang, kolam, kebun dan wisatawan (K3-1W), sarapan tanpa nasi (SPTN) dan menu keluarga nenemo mandiri pangan.
Peluncuran program tersebut dalam upaya mengatasi ancaman krisis pangan dan inflasi sebagai dampak ekonomi dunia, serta menurunkan angka stunting dan kemiskinan.
“K3-1W ini benar-benar merupakan program pemberdayaan masyarakat,” ujar Penjabat Bupati Zaidirina saat peluncuran program K31W di Tiyuh (desa) Mulya Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Senin (13/3/2023).
Menurutnya, disamping menurunkan angka stunting juga dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan dapat membantu mendongkrak perekonomian warga.
“Alhamdulillah program K3 -1W mendapat kan penilai yang baik, kita baru memulai dari tahun lalu tapi sudah luar biasa antusias tiyuh dan warganya untuk melaksanakan program ini, oleh karena itu kami menyarankan agar program ini utamakan kebutuhan keluarga terlebih dahulu baru bila ada lebih dapat dijual guna membantu ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Untuk itu, dia memberikan apresiasi kepada seluruh Kepalo Tiyuh yang ada dilingkup Pemkab Tubaba yang mana telah menjalankan program K3-1W ini dengan baik.
“Mudah mudahan program ini dapat terus berjalan meskipun ada pergantian baik Kepala Tiyuh, Bupati dan lainnya tidak menyurutkan dan merubah tatanan yang telah dibuat terus bersemangat, berkembang dan maju,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Tulangbawang Barat merupakan wilayah agraris lantaran 86 persen mata pencarian penduduknya berada pada sektor pertanian.
Oleh karena itu, untuk mengatasi ancaman krisis pangan dan inflasi sebagai dampak ekonomi dunia serta menurunkan angka stunting dan kemiskinan, Pemkab Tubaba melakukan inovasi program keluarga nenemo mandiri pangan.
Program ini fokus pada K3 -1W dengan mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangannya masing-masing. (W9-Nan)
