Pers Pilar Demokrasi Ke Empat, Saudara Bungsu, Eksekutif, Legeslatif dan Yudikatif

Ketua PWI Lampung Wirahadi kasuma saat memberikan sambutan pada pembukaan konferkab PWI Tanggamus

Kotaagung,Warta9.com – Pers adalah sebagai pilar demokrasi ke empat, setelah pilar demokrasi Eksekutif, Legeslatif dan Yudikatif, ke empat pilar demokrasi ini merupa saudara ” kandung “, sedangkan pilar ke 4 yaitu Pers merupakan adik bungsu dari Eksekutif, Legeslatif dan Yudikatif.

Kendati Pers ini  merupakan saudara bungsu, saya yakin dan percaya bahwa ketiga ” saudara tuanya” ini punya perhatian kepada adik bungsunya,dan tidak akan membiyarkan melihat adik bungsunya yakni Pers hidup terlunta lunta  kehidupannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kontrol sosial.

Diakui, kendati saudara bungsunya ini kadang kadang “nakal” sering membuat ketiga saudaran tua nya tidak nyaman dalam menjalankan tugas sebagai lembaga pemerintahan, akibat  berita berita yang dimuat dan ditayangkan oleh saudara bungsu nya di berbagai media masa yang penuh dengan berbagai keritikan terhadap saudara kandung sendiri sebagai pelaksana pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

Berita yang isinya bersipat keritikan itu sebagai bukti adanya perhatian penuh dan kepedulian Pers terhadap pihak pemerintah menjalankan tugas agar sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang ada.

Demikian di katakan ketua PWI Pronvinsi Lampung Wirahadikusuma saat memberikan sambutan pada pembukaan konferensi kabupaten (Konferkab)  PWI Tanggamus ke VIII,Senin (10/10/2022) bertempat di gedung fasilitas umum (GFU) di komplek Islamic Centre Kotaagung Tanggamus.

Pemberitaan yang di suguhkan oleh sandara bungsu nya  yang kadang kadang membuat tiga saudara tuanya ini tidak nyaman,karena isi beritanya  ada bersipat keritikan, di jelaskan ketua PWI Provinsi Lampung Wirahadikusuma bukan bearti pemberitaan tajam keritikan itu ada maksud tertentu, namun itulah tugas pokok dan fungsi saudara bungsu yaitu Pers sebagai petugas kontrol sosial terhadaf tiga saudaranya tersebut yaitu Eksekutif, Legeslarif dan Yudikatif di dalam dunia demokrasi.

Oleh karena  itu  di jelaskan ketua PWI Lampung  yang baru seumur jagung dan darah setampuk pinang menjabat, tapi sudah merakyat dan membaur dengan para anggota nya , mengharapkan kepada pihak pemerintah kabupaten ( Pemkab) Tanggamus dapat memahami dan mengerti terhadap tugas tugas dan fungsi pokok Pers sebagai kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan di daerah ini.

Karena itu ia lebih mengharapkan lagi agar pemkab Tanggamus lebih meningkatkan kerjama sama dengan insan Pers terutama wartawan yang tergabung dengan PWI,sehingga kedepan antara PWI dengan pihak Pemkab Tanggamus akan lebih baik dalam kerja samanya guna melaksanakan berbagai program kerja yang sudah di susun.

Bupati Tanggamus Dewi Handjani saat memberikan sambutan pada acara pembukaan konferkab PWI tanggamus

Apa yg di sampaikan ketua PWI Provinsi Lampung ini, ternyata mendapat dayung bersambut dari Bupati Tanggamus Hj Dewi Handjani, dengan mengatak selama ini antara PWI dan Pemkab Tanggamus sudah berjalan dengan baik dan bersenergi,oleh karena itu Bunda sapaan Bupati Tanggamus ini,juga mengharapkan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik ini agar kedepannya dapat kita tingkatkan lagi dalam rangka bersama sama membangun dan memajukan kabupaten Tanggamus yang labih baik lagi.

Labih lanjut bupati Tanggamus menegaskan pihaknya selama ini bukan hanya bekerjasama dengan pihak PWI saja, tetapi juga kepada  organisasi Pers yang lain yang ada di daerah ini.

Di akui Bupati Dewi peran serta Pers sangat di butuhkan oleh pihaknya, karena itu ia  meminta kepada semua kalangan insan Pers dapat memberikan kontribusi kepada pemkab Tanggamus  terutama di bidang pemberitaan terhadap hasil pembangunan  dan kemajuan kabupaten begawi jejama yang telah tercapai selama ini.

Konferkab PWI Tanggamus ke VIII ini menghasil ketua  terpilih M Irwan secara aklamasi, karena dari awalnya para anggota PWI Tanggamus yang sudah punya hak suara untuk di pilih dan memilih terlihat tidak  berambisi untuk menjadi ketua.

Selain itu untuk membuat kondunsif konferkab,karena konferkab tahun tahun sebelum selalu terjadi tidak kondunsif bahkan terjadi perpecahan sesama anggota akibat dugaan kuat ada campur tangan atau intervensi dari pihak PWI Provinsi.

“Konferkab PWI Tanggamus tahun ini betul betul sangat kondunsip, tidak terjadi berpecahan,inilah enaknya kalau tidak ada intervensi dari pihak lain”, kata sejumlah wanhat PWI Tanggamus. (Si)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.