Polisi Temukan Pin ISIS di Kontrakan Terduga Teroris 

Kontrakan terduga teroris R alias Eky. (Ananda M Firdaus/Ayobekasi.net)

BEKASI –Kepolisian melakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris R alias Eky di Jalan Makmur I, Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, Kamis (9/5/2019). Sebelumnya Eky sudah diamankan selang penemuan bom di toko ponsel Winky Cell di Jalan Muchktar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Melansir dari Ayobandung.com, Tim Penjinak Bom (Jibom), Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dilibatkan dalam penggeledahan. Saat itu ditemukan sejumlah barang mencurigakan, termasuk pin kelompok teroris internasional ISIS dari dalam kontrakan Eky.

Kita menemukan di rumah itu pin ISIS, ditemukan oleh Tim Jibom dan Labfor, terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di lokasi.

Disamping itu, tim geledah menemukan alat pemicu pengontrol modern bernama ardosistem. Diduga alat ini dipergunakan untuk memicu bom.

Ardo adalah switching yang modern. Kalau dikelola lalu dibuat itu bisa menggunakan wifi dalam jarak 100 meter, jelas Argo.

Selain itu, ditemukan juga solder diduga untuk merakit bom. Kemudian terdapat busur dan anak panah sebanyak 15 buah, handly talkie, sebuah samurai, dan telepon genggam.

“Itu yang kita temukan di kontrakan R alias Eky,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, Eky merupakan terduga teroris ke enam yang ditangkap oleh polisi. Dia diduga menjadi bagian jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAD).

Sebelumnya, seperti diberitakan Antara dilansir Ayobekasi.net, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris jaringan JAD secara runut dari akhir pekan kemarin.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019), mengatakan pada Sabtu (4/5/2019) pukul 14.34 WIB, terduga teroris SL (34) ditangkap di Babelan, Bekasi.

SL yang sebelumnya juga terlibat dalam bom Thamrin pada 2016 serta kerusuhan di Lapas Mako Brimob pada 2017 disebut memiliki kelompok yang terstruktur dan kuat. Selain SL, pada Sabtu (4/5/2019) pagi juga dilakukan penangkapan terduga teroris AN (20) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang memiliki keterlibatan menyembunyikan keberadaan SL.

Seorang lagi terduga teroris berinisial MC (28) yang berperan menyembunyikan SL ditangkap di Tegal pada hari yang sama. Selanjutnya, pada Minggu (5/5/2019), terduga teroris MI (32) yang merupakan anggota JAD Jakarta dan mengetahui pembuatan bom TATP (Triaseton Triperoksida) oleh SL pun ditangkap di Bekasi Selatan, Bekasi.

Dilakukan juga penangkapan terhadap terduga teroris IF atau Samuel (19) serta T (25) di Jatiasih, Bekasi, yang bersama SL membuat bom TATP serta menyembunyikan keberadaan SL.

IF yang diketahui memiliki kemampuan membuat bom paling mumpuni dalam kelompok itu sedang bersama T saat penangkapan. IF tertangkap dan ditemukan satu bom dari tabung gas, sementara T sempat melarikan diri.

Saat dikejar Densus 88, T mencoba melempar bom ke arah personel sehingga dilakukan tembakan terukur yang membuat bom milik T meledak dan menewaskan pemuda itu. Dari pendalaman diketahui kelompok SL akan melakukan aksi amaliah di Polsek Jati Asih, Bekasi.

Dedi Prasetyo mengatakan penangkapan lima orang di Bekasi dan satu orang di Tegal dari hasil pengembangan panangkapan terhadap terduga teroris RH serta M yang ditangkap di Bitung, Manado, pada Kamis (2/5/2019).

“Yang ditangkap ini ada enam, tetapi sebelumnya dua yang ditangkap di Bitung. Baru delapan, masih ada beberapa orang lagi yang masih dikejar Densus 88,” ujar dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.