Rektor Universitas Teknokrat Berkesempatan Berdiskusi dengan Prof. Mahfud MD Dalam Konferensi FRI

Rektor UTI HM. Nasrullah Yusuf berjabat tangan dengan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD. (foto : ist)

Surabaya, Warta9.com – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) PTS Terbaik ASEAN Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE, MBA, menggunakan kesempatan untuk berdiskusi dengan sejumlah menteri dan tokoh dalam acara Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) sekaligus ajang Konvensi Kampus Ke-28 dan Temu Tahunan ke-24 Forum Rektor Indonesia, di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Salah satunya HM. Nasrullah Yusuf, juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia berkesempatan untuk berbincang-bincanf dan diskusi dengan Menko Mahfud MD. Nasrullah didampingi Wakil Rektor Dr H Mahathir Muhammad SE MM dan Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Dewi Sukmasari, SE, MSA, CA, Akt.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) sekaligus ajang Konvensi Kampus Ke-28 dan Temu Tahunan Ke-24 Forum Rektor Indonesia hari ini.

Prof. Mahfud mengajak semua peserta untuk membangun politik, hukum, dan keamanan Indonesia dengan sehat sesuai dengan NKRI dan Pancasila.

Ia juga memberikan apresiasi untuk Forum Rektor Indonesia yang sudah berkiprah di banyak bidang. Termasuk dengan membawa tema besar tahun ini yakni peran perguruan tinggi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, energi, dan obat.

Mahfud mengatakan, menjelang pemilu 2024 ini diharapkan semua pihak menjaga kondusivitas sehingga tidak menimbulkan gejolak.

Rektor UTI Nasrullah Yusuf menilai bahw peran perguruan tinggi memang penting dalam upaya mencapai kedaulatan pangan, energi, dan obat. Kampus, ujarnya, dengan kemampuan riset yang memadai, bisa mengambil peran yang penting.

Hasil riset itu kemudian bisa dikembangkan dalam skala massif untuk membantu ketercapaian kedaulatan yang dicita-citakan itu. Nasrullah berharap pertemuan ini benar-benar bisa mengahasilkan rumusan yang berguna dan konkret.

Nasrullah mengatakan, Teknokrat disesuaikan dengan kemampuan, memberikan dana riset kepada dosen agar hasil penelitian itu benar-benar bisa optimal diterapkan. Itu, ujarnya, menjadi bagian dari pengabdian kampus kepada bangsa dan negara.

Nasrullah menilai, kedaulatan pangan bisa diwujudkan dengan pendekatan teknologi yang sesuai. Dengan lahan yang ada, ditambah penggunaan teknologi, Nasrullah berkeyakinan, tujuan ini akan tercapai dengan kesungguhan semua sivitas akademika UTI. (W9-jam)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.